Kontes Miss Waria Banten Bikin Geger
Ditolak MUI Pandeglang hingga Organisasi Kemasyarakatan
PANDEGLANG, SNOL—Rencana perhelatan kontes Miss Waria Banten 2018 yang akan digelar di kawasan Pantai Pasir Putih, Carita, Pandeglang membuat geger warga se tempat. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang dan puluhan organisasi massa dan kepemudaan menolak kontes yang bakal diselenggarakan event organizer asal Jakarta tersebut.
Kontes Miss Waria Banten 2018 rencananya digelar Minggu, 22 Juli 2018. Iklan kegiatan tak lazim itu berseliweran di media sosial. Dalam iklan tersebut, tercantum susunan acara yang dimulai pukul 19.00 WIB dan diakhiri dengan penobatan Miss Waria 2018.
Menanggapi rencana perhelatan kontes Miss Waria Banten, Ketua MUI Pandeglang KH Tubagus Hamdi Ma’ani menegaskan kegiatan tersebut mencederai citra Pandeglang sebagai kota seribu ulama sejuta santri. Dia menyatakan, tidak ada proses pendidikan yang ditampilkan dalam acara tersebut.
“Waria, jangan dikasih ruang. Karena apa, Pandeglang merupakan kota santri. Jangan sampai acara tersebut digelar. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan bupati dan Kapolres,” tegas KH Hamdi Ma’ani, Selasa (3/7).
Ketua Fraksi PKB DPRD Pandeglang, Andri Yoda juga menolak keras adanya kegiatan tersebut. Bahkan dia menilai, fenomena Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) akan berdampak buruk terhadap masyarakat.
“Kita semua harus mencegah adanya kegiatan Miss Waria Banten ini. Maka dari itu harus dihentikan kegiatannya. Karena kami khawatir bukan hanya akan merusak moral anak bangsa dengan adanya kegiatan yang tak mendidik seperti itu, tetapi juga akan berkembang besar dan akan berefek fatal pada generasi muda,” katanya.
Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono mengaku, hingga kini izin acara tersebut belum diterima. Lagipula kata dia, pihaknya tidak akan memberi lisensi kepada penyelenggara.
“Polres Pandeglang tidak pernah menerima pengajuan izin giat tersebut apalagi mengizinkan. Saat ini pihak restoran sudah mengembalikan uang DP yang diberikan oleh panitia sehingga tidak akan dilaksanakan di restoran Pasir Putih Carita,” katanya.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita pun angkat bicara perihal acara yang posternya viral di media sosial itu. Irna bahkan, mengecam kegiatan tersebut yang dinilai telah mencederai Pandeglang sebagai Kota Seribu Ulama Sejuta Santri.
“Ibu (Irna menyebut dirinya) prihatin sekali. Ini sudah mencederai sebagai kota santri. Masyarakat dan ulama sudah banyak yang melaporkan ke ibu soal acara itu,” imbuhnya.
Dengan begitu dia menegaskan, tidak akan memberi izin terlaksananya kontes Miss Waria di Carita. Irna pun sudah menginstruksikan kepada camat setempat untuk memastikan informasi tersebut.
“Maka pemerintah daerah tidak akan mungkin memberi izin terkait kontes waria itu. Saya sudah sampaikan ke camat untuk kroscek ke lapangan. Itu siapa yang memberi izin? Jangan diberikan izin,” tegasnya.
Camat Carita, Suntama memastikan, acara Miss Waria yang rencananya akan dilaksanakan di wilayah Carita batal digelar. Hal itu hasil dari kesepakatan antara pihak pengelola restoran dan penginapan dan penyelenggara kegiatan tersebut.
“Dari pihak penyelenggara dan pengelola penginapan sudah membuat pernyataan untuk membatalkan acara itu. Alhamdulilah acara itu batal dilaksanakan,” ungkapnya.
Dari informasi yang diterima lanjut dia, acara Miss Waria itu bakal dilaksanakan di luar Kabupaten Pandeglang. Akan tetapi persoalan lokasinya apakah akan dilaksanakan di Provinsi Banten atau diluar daerah, ia mengaku tidak mengetahui lokasinya.
“Rencana pindah, gak dilaksanakan di wilayah Pandeglang. Kami juga gak tahu mau pindah acaranya kemana dan yang terpenting tidak di Pandeglang,” jelasnya.
Saat dikonfirmasi pengelola restoran dan penginapan Seafood dan Chinese Food Pantai Pasir Putih, Roby mengaku, bahwa pihaknya tidak tahu menahu bahwa pengajuan pembuatan acara kontes itu diselipkan penobatan waria. Karena inisiator acara mulanya hanya izin membuat acara dan memesan restoran.
“Ide itu muncul karena ada yang datang minta dibuat acara. Yang menggagas dari Jakarta, awalnya mereka bilang mau acara biasa saja, karena acaranya juga hanya setengah hari. Tetapi melihat brosur baru sadar,” kata Roby yang kerap disapa Tobay ini.
Dia juga memastikan, acara yang sedianya akan dilaksanakan tanggal 22 Juli itu, sudah dibatalkan. Bukan hanya penobatan Miss Waria saja, namun seluruh rangkaian acara sudah digagalkan. “Semua sudah dibatalkan, saya juga sudah membuat surat pernyataan,” ungkapnya. (nipal/gatot)