Aktivitas Truk Tanah di Perumahan Kosambi Dikeluhkan Warga
Bak Tak Ditutup, Tanah Urugan Berceceran di Jalan
SEPATAN, SNOL – Sejumlah warga Desa Pisangan Jaya Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang mengeluhkan aktivitas truk tanah pengangkut tanah urugan di Perumahan Kosambi di Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri. Pasalnya akibat bak tak ditutup, aktivitas pengangkutan urugan tanah tersebut mengakibatkan tanah urugan berceceran di Jalan Raya Sepatan-Mauk, tepatnya di Desa Pisangan Jaya, lantaran truk pengangkut urugan tersebut tidak menggunakan penutup.
Salah seorang warga Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, Muhali mengatakan, aktivitas pengangkutan urugan tanah untuk perumahan Kosambi yang berbatasan dengan Desa Pisangan Jaya tersebut sangat mengganggu warga dan pengguna jalan. Karena selain membuat debu dari tanah urugan yang jatuh tersebut mencemari udara sehingga mengganggu pernapasan warga. Selain itu tanah urugan tersebut juga mengganggu pengguna jalan dan membuat kerusakan jalan akan semakin cepat.
“Seharusnya aktivitas pengangkutan tanah urugan menggunakan penutup agar tidak berceceran hingga mengganggu aktivitas warga yang berdekatan dengan proyek perumahan,“ kata pria yang akrab dipanggil Balok kepada Satelit News, Selasa, (3/7).
Menurutnya, warga tidak mempermasalahkan adanya proyek perumahan Kosambi tersebut, namun seharusnya aktivitas proyek tidak mengganggu warga. Untuk itu dirinya atas nama warga Desa Pisangan berharap ke pihak pengembang perumahan untuk menginstruksikan rekanan penyedia tanah urugan untuk menutup truk saat membawa tanah urugan.
“Saya sudah menyampaikan ke pelaksana proyek perumahan yang sudah berjalan sekitar dua minggu agar aktivitas pengangkutan truk ditutup agar tanah urugan tidak berceceran. Sampai saat ini tidak direspon oleh pengembang perumahan,” tuturnya.
Untuk itu, Balok berharap ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Kecamatan Kosambi untuk memberikan teguran terhadap pengembang Perumahan di Desa Kosambi tersebut agar aktivitas pengangkutan tanah urugan supaya tanah tidak berceceran.
“Saya minta aparatur Kecamatan Sukadiri untuk segera melakukan teguran ke pengembang agar tanah urugan tidak berceceran di jalan,” harapnya.
Senada disampaikan Yayan, pemilik warung sembako di depan proyek Perumahan Kosambi mengaku sejak ada aktivitas pengangkutan tanah urugan perumahan dirinya setiap hari harus berulang kali membersihkan debu baik yang menempel di lantai rumah dan barang dagangannya. Sebab tanah urugan yang berceceran di jalan berterbaran hingga ke rumahnya.
“Apalagi kalau kondisi hujan jalan menjadi becek dan licin sedangkan saat kemarau debu berterbangan kemana-mana. Saya harap ada jalan keluar dari kondisi agar debu tidak berceceran di jalan, misalnya mobil ditutup saat membawa tanah urugan,” singkatnya.
Dihubungi terpisah Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Sukadiri, Sony Karsan mengaku akan segera menindaklanjuti aspirasi warga Desa Pisangan Jaya yang berdekatan dengan proyek Perumahan Kosambi.
“Saya akan menginstruksikan agar pengembang perumahan untuk meminta rekanan penyedia tanah urugan menutup truk saat membawa tanah urugan. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan aspirasi warga Desa Pisangan,” singkatnya. (imron/hendra)