Lima Pengendara Meninggal

Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran Tahun 2018

RANGKASBITUNG,SNOL–Selama arus mudik dan arus balik hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah, lima pengendara diketa­hui tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Selain itu, korban luka berat nihil dan 6 orang mengalami luka ringan.

Dari lima kejadian itu, empat dianta­ranya terjadi di ruas jalan di Lebak Se­latan, akibat pengendara tidak mengeta­hui medan. Sedangkan satu kasus, terjadi di ruas jalan Rangkasbitung-Pandeglang.

Kepala Satuan Polisi Lalulintas Polres Lebak, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Riky Crisma mengungkapkan, paling banyak kasus laka yang terjadi di Lebak Selatan. Hal tersebut, akibat kondisi jalan yang bagus, sehingga pengendara tidak bisa mengontrol laju kendaraannya (dengan kecepatan tinggi).

“Akibat tidak tahu medan, ketika men­gendarai kendaraan di jalan bagus, pen­gendara selalu mengendarai laju kenda­raannya dengan kecepatan tinggi,” kata AKP Riky, kepada wartawan saat ditemui diruang kerjanya, Senin (25/6).

Disinggung, jika dibandingkan den­gan tahun 2017 jumlah laka lantas se­lama arus mudik dan arus balik leba­ran, AKP Riky Crisma mengatakan, tidak mengalami peningkatan maupun penurunan. Karena, selama operasi ra­madaniah 2017 itu, jumlah lima kasus dan lima orang meninggal dunia.

“Stagnan, jumlahnya tidak mening­kat maupun menurun,” ujarnya.

Namun, data pelanggaran arus mu­dik dan arus balik pada tahun 2018 ini mengalami peningkatan jika diband­ingkan pada tahun sebelumnya. Kare­na, di tahun 2018 ini mencapai 167 pelanggar yang terkena tilang petugas lantas, sedangkan pada tahun 2017 itu hanya 112 pelanggaran.

“Kenaikan kurang lebih 30 persen. Itu akibat pengendara banyak yang men­erobos rambu-rambu lalulintas, yang sudah ditetapkan oleh petugas,” im­buhnya.

Oleh karena itu, kata AKP Riky Cris­ma, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mematuhi aturan lalulintas selama berkendara guna keselamatan jiwa dengan mendatangi sejumlah tempat baik itu sekolah maupun ke desa-desa.

“Kita akan terus galakan sosialisasi agar masyarakat bisa memahami aturan lalu­lintas guna kelematan jiwanya” katanya.

Waka Polres Lebak, Komisaris Poli­si (Kompol) Fredya menambahkan, dengan jumlah angka laka lantas yang dirasa stagnan, tidak terlepas peran masyarakat. Khususnya, pengguna kendaraan dan petugas kepolisian. Na­mun walaupun data tersebut stagnan, ia bersama anggota Satlantas akan ter­us melakukan sosialisasi kepada maas­yarakat agar terus memahami aturan lalulintas guna keselamatan jiwanya. (mulyana/mardiana)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.