Dua Hektar Lahan Urban Farming Mulai Digarap

PAMULANG,SNOL— Sedikit­nya dua hektar lahan tidur di wilayahBambu Apus Kecamatan Pamulang, dimanfaatkan untuk urban farming yang dimotori oleh Institut Teknologi Indonesia (ITI) melalui program Bina Lingkar Kampus “Penataan dan Pengelo­laan Kawasan Integrated Urban Farming di Kelurahan Bambu Apus Pamulang Tangsel”. Sosia lisasi dibuka pada Senin (28/5) di TPS3RVila Pamulang Mas.

Direktur Lembaga Pengabdian danPemberdayaan Masyarakat (LP2M) Institut Teknologi Indo­nesia (ITI) IyusHendrawandalam sosialiassi Program Bina Lingkar Kampus menyampaikandalam mengaplikasikan program Bina Lingkar Kampus telah mendap­atkan kesepakatan dari Pemkot Tangsel dan beberapa dinas di antaranya Dinas Ketahanan Pan­gan Pertanian dan Perikanan, Ba­dan Perencanaan Pembangunan

Daerah (Bappeda), Dinas Perin­dustrian dan Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup.

“Kami sudah MoU 7 OPD dalam kegiatan Bina Lingkar Kampus yang tersebarlokus­nyadi beberapa tempat. Kami hanya fasilitasi sifatnya mem­bantu arahnya kembali kepada masyarakat Tangseluntuk pem­berdayaan,” katanya.

Untuk memulai urban farming pertama soal pengolah­an sampah di sektiar lingkungan dengan harapan tiga tahun kede­pan sampah tidak lagi dibuang ke Cipeucang melainkan dijadi­kan sebagaikomposuntuk or­ganiknya, sedangkan jenis plas­tik akan diolah menjadi aspal. Pengelolaan sampah di wilayah Bambu Apus sudah bagus, parti­sipasi masyarakatnya cukup, ting­gal hanya membutuhkandaya ungkit pasti akan berjalan.

“Pupupuknya nanti dihasilkan dariolahansampahorganik, karena sangat bermanfaat untuk tanaman. Yang terbuang ke Ci­pucang tinggal yang tak terpakai atau sudah terpilah,” tambahnya.

Kawasan urban farming di­garap secara serius mulai dari penanaman, perawatan dan pe­manenan serta pemasaran. Kesemuanya akan digarap dengan manajemen yang terstruktur agar hasilnya bagus dan memberikan manfaat kepada warga sekitar.

“Beberapa jenis tanaman yang akan difokuskan di antaranya labuh, jahe merah, tebu telur yang harganya cukup mahal. Kisaran enam bulan dapat dipanen dengan prediksidalam satu tahun per jenistanamanmampu meng­hasilkan 10 ton dari area seluas 2kurang lebihhektar. Nantiya akan ada rencanapenanaman buah yang berpohon pendek,” tambah­nya.

Selain di Bambu Apus ada beberapa titik di antaranya Keranggan Setu, Kampung Pulo, Kedaungindustri tempe dan beberapa tempat pengembangan IKM. Masing-masing tem­pat dikembangan berdasarkan potensi yang sudah ada, Bambu Apus karena memanglahan­nyaada, di dukung dengan pe-ngolahan sampah secara ter­padu.

Anggota DPRD Tangselkomisi III, SitiChodijahmenyampai­kan terima kasih kepada ITI yang sangat peduli terhadap Tangsel. Kegiatan ini menurutnya tangung jawab pemerintah namun ITI me­merikan perhatian lebih yang me­nandakan komitmen turut mem­bangun Tangsel cukup besar.

“Mudah-mudahan dengan kerjasama dengan ITI terca­pai pembangunan Kota Tangsel. Ini tugas pemerintah kami dari DPRD mengucapkan terima kasih,” ucapnya.

Harapan lain, dengan program urban farming sebagaimana Pemkot juga sudah mencanan­gkan program ini dapat seirama yang akan dijadikan perconto­han di kelurahan lain. Selama ini sebut Chodijah banyak aplikasi namun kurang diaplikasikan di tempat yang lain. “Mudah-mu­dahan ini menjadi satu percon­tohan yang baik untuk diterap­kan di kelurahan dan kecamatan yang lain sehingga dapat terinte­grasi dan memberi dampak leb­ih luas,” harapnya (jarkasih)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.