Ulama Ajak Jaga Persatuan
Silaturahmi Akbar Majelis Umat di Masjid Al Azhom
TANGERANG, SN—Silaturahmi akbar majelis umat di masjid Al Azhom Kota Tangerang, Minggu (6/5) malam dihadiri ribuan orang. Umat muslim yang menghadiri silaturahmi tersebut diminta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hadad Alwi Assegaf membuka silaturahmi dengan mengajak massa melantunkan shalawat. Ajakan tersebut mengobarkan semangat ikut melantunkan shalawat berribuan orang yang hadir. Mereka sama dengan mengibarkan bendera yang dibawa.
“Siapa yang cinta Rasul?” tanya dia di atas panggung yang persis berdiri di depan pintu masuk masjid ini.
Sesekali Hadad Alwi menyatakan bangga dengan masyarakat Kota Tangerang yang dengan semangat melantunkan sholawat bersama.
“Saya keliling Indonesia, paling semangat dalam melantunkan sholawat yakni masyarakat Kota Tangerang. Saya anggap Kota Tangerang menjadi juara 1 dalam sholawat,” ungkap Hadad Alwi dengan suara lantang di atas panggung.
Setelah Hadad Alwi, giliran Habib Ali Alwi bin Ali bin Thohir berbicara. Dalam orasinya, dia berharap umat Islam tidak terpecah belah oleh politik. Anggota DPD RI asal Banten itu meminta agar umat selalu kompak seperti saat silaturahmi akbar berlangsung.
“Hari ini umat Islam di Tangerang Raya berkumpul. Ini adalah majelis rasul dan majelis umat Islam. Semoga umat Islam selalu kompak seperti ini, semoga umat Islam tidak terpecah dengan adanya politik,” ujar Habib Ali.
Dia meminta agar umat Islam selalu menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI. Takbir, kata Habib Ali, semestinya membuat umat Islam kuat dan bersatu.
“Jangan pernah terpecah belah karena perbedaan,” Senator Asal Banten ini.
Dia menyatakan, kondisi politik saat ini sedang memanas. Masing-masing partai politik berbeda strategi dalam merebut massa. Walau demikian, dia meminta agar perbedaan tersebut tidak membuat Indonesia terpecah.
“Kita harus menjaga semua, kita jaga keutuhan NKRI. Siapapun presidennya, kita harus menjadikan negeri ini menjadi thoyyib. Kita semua sama, tidak TNI tidak Polri. Kita harus menjadikan Indonesia Thoyyib,” ujarnya.
Terkait pertarungan pilpres 2019, kata Habib Ali, dia meminta agar umat muslim memilih kandidat yang memerangi maksiat. Jika tidak, imbuhnya, maka Negara bisa terkena bencana.
“Tidak boleh ada tempat maksiat karena itu akan membawa kapal ini tenggelam. Kita harus cari pemimpin yang bisa memberantas maksiat. Semua itu akan di pertarungan nanti di 2019,” pungkasnya. (iqbal/gatot)