PKL di Kali Sipon Ditertibkan
CIPONDOH, SNOL—Puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) di pinggir Kali Sipon, Cipondoh, ditertibkan Satpol PP Kota Tangerang, Selasa (3/4). Banngunan liar tersebut dituding menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi.
Kasatpol PP Kota Tangerang Mumung Nurwana mengatakan penertiban dilakukan karena pihaknya mendapatkan laporan warga yang resah dengan keberadaan PKL tersebut. PKL di pinggir Kali Sipon, kata Mumung, membuat wilayah tersebut menjadi kumuh serta menyebabkan kemacetan lalu lintas.
“Pasti macet dan kumuh kalau tidak ditertibkan, dan bukan hanya sekali kami melakukan penertiban di sini. Seharusnya mereka lebih sadar akan pelanggaran yang mereka lakukan,” ujarnya.
Mumung menganggap penertiban oleh petugas Satpol PP Kota Tangerang belum cukup untuk menciptakan lingkungan di wilayah tersebt menjadi tertata dan nyaman. Pasalnya tidak sedikit dari mereka yang kembali membuka lapak seusai penertiban selesai dilakukan.
“Makanya kita perlu peranan dari RT dan RW serta peran aktif dari Tramtib Kecamatan Cipondoh dalam hal ini. Seharusnya mereka rutin melakukan penyuluhan terhadap pedagang agar tidak berjualan lagi di tempat ini,” tegas Mumung.
Dia menambahkan, tindakan Satpol PP Kota Tangerang melakukan penertiban susah sesuai aturan yang berlaku. “Kami melakukan penertiban tersebut dengan melaksanakan penegakan Perda No 6 Tahun 2011 mengenai ketertiban umum Kota Tangerang. Jadi jangan dilanggar jika tidak ingin terkena sanksi,” tukasnya.
Camat Cipondoh Kiki Whibawa mengaku telah rutin melakukan monitoring dan juga penyuluhan terhadap pedagang tersebut. Bahkan pihaknya juga sering menertibkan PKL yang berjualan tidak sesuai dengan lokasi.
“Tadi pun kami ikut menertibkan itu. Setiap hari ada petugas kami yang menjaga dan mengatur lalu lintas di lokasi itu,” ungkap Kiki saat dikonfirmasi.
Kendati demikian Kiki tidak memungkiri jika PKL tersebut sering muncul kembali saat petugas pergi. Menurutnya hal itu sudah menjadi kebiasaan PKL yang berjualan di pinggir bantaran kali Sipon tersebut.
“Ya memang kami juga terkendala dengan beberapa hal. Makanya saat ada petugas menertibkan mereka tertib, tapi saat tidak ada petugas mereka kembali berjualan semua mereka,” tutup dia.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang pengguna jalan yang sering melintas di wilayah tersebut. Novi salah satunya, menurut dia jalan yang dijadikan akses menuju Kota Tangerang itu memang terbilang padat, terlebih lagi di pagi dan sore hari.
“Kalau jam sibuk pasti tempat itu macet. Dan memang sesekali saya lihat tidak ada pedagang yang berjualan, tapi beberapa hari kemudian juga pasti ada lagi yang berjualan dan malah semakin hari semakin banyak,” tukasnya. (iqbal/gatot)