Ribuan Orang Bersatu di Parade Budaya
Meriahkan Peringatan HUT Kota Tangerang ke -25
CILEDUG, SNOL— Ribuan warga Kecamatan Ciledug dengan antusias mengikuti Parade Budaya yang digelar untuk memperingati HUT Kota Tangerang ke 25, Sabtu (3/3). Parade budaya dilakukan dengan melakukan konvoi untuk menampilkan pakaian adat dari berbagai kebudayaan di Indonesia.
Camat Ciledug Budi Wahyudi mengatakan pagelaran yang baru pertama kali dilakukan ini disambut antusias warga di wilayahnya. “Ribuan orang ini jalan dari ruko Dian Plaza hingga depan Pura di Pondok Kacang Prima wilayah Kelurahan Parung Serab,”ungkap Budi.
Menurut dia Parade Budaya yang digagas seluruh staf di kecamatan juga bisa membuat kenyamanan dan juga kerukunan di wilayah tersebut. Hal itu dikatakan dia dikarenakan Kota Tangerang menjadi salah satu kota yang banyak dituju oleh masyarakat dari daerah lain dalam mengais rejeki.
“Kota Tangerang saat ini berusia 25. Ini usia yang sudah cukup dewasa. Tangerang juga menjadi tempat yang menjadi campuran banyak budaya nah maka dari itu kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk bisa menyatukan budaya mereka,” ujar dia.
Selain menjadi kota tujuan yang banyak dihuni, lanjut Camat, hal ini juga menjadi keuntungan tersendiri dalam memiliki varian budaya di Indonesia yang bisa ada di satu wilayah. Dengan demikian Budi menganggap adanya perbedaan budaya ini diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah dan juga masyarakat dalam melestarikan budaya.
“Hari ini (red) kita tampilkan semua budaya itu. Dan ternyata kita mampu, kita bisa hidup bergotong royong. Kota Tangerang memiliki banyak ragam budaya dan mampu hidup secara berdampingan mari kita buktikan itu,” tukasnya.
Kasi Tramtib Kecamatan Ciledug Syahri mengatakan, dengan adanya parade ini pihaknya dapat meminimalisir tingkat kriminalitas. Terlebih lagi dikatakan dia setiap minggunya pihak Kecamatan Ciledug selalu mengumpulkan pemuda dari berbagai ormas dan juga golongan untuk bisa duduk bareng.
“Kita selalu duduk bareng mereka dan menampung inspirasi dari mereka. Nah denga mereka merasa diwadahi maka mereka bisa rukun,” tukasnya. (iqbal/gatot)