Gubernur Tengok Warga Benda

Korban Rumah Terhimpit di JORR II

TANGERANG, SNOL—Gubernur Bant­en Wahidin Halim mengunjungi warga RT 02/01 Kelurahan Benda, Kecamatan Benda Kota Tangerang yang terisolasi oleh proyek JORR II Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (28/2). Wahidin meminta pihak terkait untuk membayar ganti rugi.

Setibanya di lokasi proyek JORR II, Gubernur langsung mengecek rumah warga yang terisolasi. Warga mengeluhkan proyek jalan tol karena hingga saat ini lahannya belum di­bebaskan. Hal itu membuat akses warga terputus dan sering mengala­mi banjir. Bahkan rumah warga ada yang roboh karena proyek tersebut.

“Saya punya keberanian untuk membela rakyat saya. Saya meminta pihak terkait untuk membayar ganti kerugian atau melakukan pembe­basan maupun mempertimbangkan secara kemanusian karena warga ti­dak bisa keluar dari rumah, bahkan dampak tol menyebabkan banjir,” ujar Wahidin Halim, Rabu (28/2).

Diungkapkan Wahidin, bahwa dirinya merupakan koordinator ke­giatan proyek nasional di wilayah Banten. Atas peristiwa ini, dirinya akan mengambil tindakan harus segera menghubungi panita untuk bayar ganti rugi.

“Langkah berikutnya relokasi den­gan cara ganti rugi agar warga bisa pindah ke tempat yang nyaman,” kata Wahidin.

“Saya kira kondisi yang ada saat ini luput dari perhatian, harusnya Pemkot Tangerang juga bisa mem­perjuangkan. Saya tidak tau apakah Pemkot sudah mengetahui atau be­lum. Seharusnya kalau media sudah ramai memberitakan juga bisa men­gambil sikap,” imbuh Wahidin lagi.

Namun demikian, pria yang akrab disapa WH itu juga meminta kepada warga untuk menerima jumlah pem­bayaran sesuai asas keadilan. “Ganti­nya sesuai keadilan saya perjuang­kan nanti,” tegasnya.

Salah seorang warga, Rumsah me­nyampaikan ucapan terima kasih kepada gubernur Banten Wahidin Halim yang sudah datang menengok kondisi warga di sini. Warga pun ber­harap Gubernur bisa memperjuang­kan aspirasi warga.

“Saya mah pengen cepet-cepet dibayar, udah banjir mulu. Saya mo­hon bisa dibebaskan karena rumah udah mau roboh, jalan susah sampai anak sekolah aja bolos mulu,” kata Rumsah dihadapan Gubernur WH.

Warga lainnya, Yusnani menutur­kan, saat ini hanya tiga bidang lagi yang belum dibebaskan, terdiri dari 5 kepala keluarga. Ia merasa kesal karena hanya mendapat janji-janji saja tapi belum direalisasikan.

“Kata orang PU saya mau dikon­trakin, untuk menyambungkan ja­lan. Tapi saya gak mau, saya maunya dibayar aja tanah dan bangunannya,” ucap dia.

Menurut Yusnani, dirinya terakhir dijanjikan pembayaran pada 15 Feb­ruari 2018, tapi tidak dibayarkan juga. Bahkan janji pembayaran juga dira­sakan sejak tiga tahun lalu.(gatot)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.