Demonstran Bentrok Lawan Polisi

Simulasi Pengamanan Pilkada Kabupaten Tangerang

TIGARAKSA, SNOL—Ratusan demonstran berunjuk rasa di depan gedung serba guna (GSG) Kabupaten Tangerang, Selasa (20/2). Suasana nampak mencekam.

Aksi saling dorong antara aparat gabungan dari jajaran Polri, TNI, dan Satpol PP Kabu­paten Tangerang dengan para pendemo tidak terelakkan.

Pengamanan pengunjukrasa itu melibatkan ratusan perso­nel gabungan dari jajaran Polri, TNI dan Satpol PP Kabupaten Tangerang. Mereka menangani para pendemo dari tahap nego­siasi hingga penghadangan. Tapi karena para pendemo mulai an­arkis, terpaksa didatangkan pa­sukan berompi dan bertameng. Bentrok dengan ratusan pende­mo tidak bisa dihindarkan.

Situasi semakin panas, polisi terpaksa bertindak tegas dengan menembakkan flare dan gas air mata serta water canon untuk membubarkan para pendemo yang semakin anarkis itu. Akh­irnya situasi bisa dikendalikan, dan pendemo mundur kemu­dian membubarkan diri.

Berbagai aksi tersebut meru­pakan pelaksanaan simulasi pengamanan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Tangerang. “Simu­lasi ini bisa memberi gambaran Polres Blora dalam menghadapi pilkada,” terang Kabagops Pol­resta Tangerang, Kompol Miro­din kemarin.

Sebanyak 400 personel gabun­gan dari jajaran Polri, TNI, dan Satpol PP Kabupaten Tangerang, sengaja diturunkan dalam lati­han gabungan simulasi pen­gamanan Pilkada Kabupaten Tangerang tersebut. “Sejumlah perankan berbagai dalam ade­gan simulasi pengaman Pilkada Kabupaten Tangerang, dimulai dari pengamanan saat kampa­nye, masa tenang, pencoblosan, hingga pengamanan KPU,” kat­anya.

Dalam kesempatan itu juga, aparat gabungan menggelar simulasi apabila ada kemung­kinan buruk yang terjadi saat pelaksanaan Pilkada Kabu­paten Tangerang berlangsung. “Misalnya saat masa kampanye bagaimana pengamanannya, lalu ketika masa tenang ada pa­troli, Pol PP, dan TNI sampai pada pencopotan atribut, pen­gamanan saat pencoblosan, dan pengamanan kantor KPU Ka­bupaten Tangerang usai pelak­sanaan pemungutan suara,” ujarnya.

Simulasi ini, lanjut Mirodin, merupakan simbol bahwa petu­gas pengamanan di Kabupaten Tangerang Siap mengamankan Pilkada Juni 2018 mendatang.

Terpisah, Kapolresta Tangerang Kombes Pol H.M Sabilul Alif mengimbau masyara­kat agar lebih waspada dan hati-hati dengan adanya ajakan suatu kelompok untuk menyampaikan visi misinya terhadap kotak ko­song. Polresta Tangerang akan melakukan penangkapan ter­hadap penggiat ajakan memilih kotak kosong sesuai aturan yang berlaku dalam pilkada 2018.

“Kelompok yang mengajak masyarakat untuk mencoblos kotak kosong akan kita tindak tegas apabila tidak mendaftar ke KPU,” katanya

Ketua KPU Kabupaten Tangerang Ahmad Jamaludin mengatakan, ajakan coblos ko­tak kosong tidak diperbolehkan. Pihaknya memperbolehkan apabila itu hanya melakukan so­sialisasi

“Kelompok yang menyam­paikan visi misi itu tidak boleh, karena melakukan ajakan untuk mencoblos kotak kosong,” jelas­nya. (mg1/gatot)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.