Komarudin Diusulkan Jadi PJ Bupati Tangerang

Penjabat Sementara Kota Tangerang dan Lebak Dilantik

SERANG, SNOL—Kepala BKD Banten Komarudin diusul­kan menjadi Penjabat Bupati Tangerang. Surat usulan terse­but segera dikirim ke Mendagri Tjahjo Kumolo. Selain Komarudin, nama lain yang diusulkan ke Tjahjo adalah Staf Ahli Gu­bernur Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum Enong Su­haeti dan Kepala Dinas Pari­wisata Eneng Nurcahyati.­

Namun dari ketiga nama tersebut, Komarudin memiliki bobot terbesar. Jika Tjahjo men­gakomodasi maka Komarudin akan dikukuhkan pada tanggal 21 Maret 2018 atau satu hari se­belum masa berakhir jabatan Plh Bupati Tangerang Herman­syah. Seperti diketahui, terhi­tung sejak 15 Februari Herman­syah akan menggantikan posisi Zaki Iskandar yang cuti kampa­nye.

Sementara itu Rabu (14/2) Gubernur Banten Wahidin Halim secara resmi mengukuh­kan Asda II Banten Ino S Rawita sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Lebak dan Staf Ahli Gu­bernur Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan M Yusuf sebagai Pejabat Sementara Walikota Tangerang di Pendopo Curug Kota Serang, berdasarkan SK dari Mendagri, Tjahjo Kumolo. Pengukuhan Ino S Rawita dan M Yusuf disaksikan Kepala OPD dan Walikota Tangerang, Arief R Wismanyah, Bupati dan Wakil Bupati Lebak, Iti Octvia Jayabaya – Ade Sumardi.

Salah seorang pejabat di pem­prov yang enggan disebutkan na­manya mengatakan, Komarudin adalah sosok yang tepat menjadi Penjabat Bupati Tangerang. Ala­sannya yang bersangkutan lama bertugas di wilayah tersebut.

“Kalau dilihat dari kemam­puan ketiga orang yang sudah masuk namanya dan akan dis­erahkan ke Mendagri, antara Pak Komarudin, Bu Enong dan Bu Eneng, tentunya untuk di po­sisi Penjabat Bupati Tangerang adalah Pak Komarudin,” ujarnya.

Sebelum menjadi Kepala BKD Banten, kata dia, Komarudin adalah pegawai ASN di Kabu­paten Tangerang. “Jadi menu­rut saya, sangat wajar kalau Pak Gubernur memprioritaskan Pak Komarudin untuk jadi Penjabat Bupati Tangerang. Pertimban­gan lainnya, Pak Gubernur itu kan menganggap pejabat Bant­en saat ini adalah orang asing. Kalau Pak Komarudin, beliau (Wahidin) sudah mengenal dan paham karakternya,” ucapnya.

ilustrasi

Kepala Biro Pemerintahan Banten, Gunawan Rusminto seusai menghadiri pengukuhan Ino dan M Yusuf membenarkan bahwa sejumlah nama calon Penjabat Bupati Tangerang su­dah disiapkan untuk diserahkan kepada Mendagri.

“Iya namanya sudah ada, ting­gal nanti disampaikan ke beliau (Wahidin). Tapi untuk nama-namanya biar saja beliau yang menyampaikan,” ujarnya.

Sementara itu, disinggung mengenai batas akhir jabatan Ino dan M Yusuf, Gunawan men­gatakan, keduanya akan menye­lesaikan tugas hingga tanggal 23 Juni atau tiga hari sebelum pen­coblosan kepala daerah.

“Setelah masa cutinya be­rakhir Pak Arief dan Pak Sach­rudin (calon petahana walikota dan wakil) serta Bu Iti dan Pak Ade (calon petahana bupati dan wakil) maka untuk Pak Ino dan Pak Yusuf secara otomatis akan selesai tugasnya sebagai Pjs. Kalau Pak Zaki dan wakilnya (Hermansyah) memang pada tanggal 22 Maret 2018 masa ja­batannya sudah berakhir dan nanti dijabat Penjabat Bupati Tangerang yang disiapkan dari pemprov,” ungkapnya seraya mengatakan masa jabatan Iti-Ade berakhir pada Januari 2019, sementara Arief-Sachrudin De­sember 2018.

Di tempat yang sama, Gu­bernur Banten Wahidin Halim membenarkan, pada Maret akan kembali menggelar pelantikan penjabat kepala daerah untuk Kabupaten Tangerang. Terkait sosok yang akan dilantik, Wahi­din masih merahasiakannya. Ia hanya memastikan, yang ber­sangkutan merupakan pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Banten.

“Maret ada pelantikan lagi, dari sini lagi (pejabat yang akan dilantiknya),” katanya.

Terkait pemilih Ino dan Yu­suf sebagai Pjs kepala daerah ditegaskan Wahidin, hal terse­but dilakukan tanpa ada unsur politis. Penunjukan keduanya dilakukan karena mereka memi­liki kapasitas untuk menduduki jabatan itu.

“Pak Ino saya tunjuk karena orang Malingping, tidak ada un­sur politik. Pak Yusuf, pernah di Korpri, kerja di Jakarta, sekarang di Banten, saya yakin bisa,” tu­turnya.

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya juga ber­harap, Pjs bupati dapat melak­sanakan pesan gubernur.

“Tidak melakukan manuver politik, tetapi menjaga pemer­intahan terutama program-pro­gram yang kurang lebih lima bu­lan ditinggalkan, tetap berjalan. Terpenting pelayanan masyara­kat tetap optimal. Pak Ino lebih paham karena orang Lebak juga, jadi tahu bagaimana karakter masyarakat dan pemerintahan,” ucapnya.

Iti sendiri sudah melepaskan fasilitas negara yang melekat pada kepala daerah seperti mo­bil dinas, rumah dinas, dan ke­protokoleran.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berharap, OPD di lingkungan Pemkot Tangerang bisa bersinergi dengan Pjs wali kota.

“Sudah saya tulis semua (catatan), nanti akan disiapkan Pak Sekda. Beliau (Pjs) ting­gal koordinasi dengan OPD. Mudah-mudahan bisa bersin­ergi dalam rangka jalannya roda pemerintahan dengan baik, ten­tunya juga dalam pelaksanaan pilkada,” ujarnya.

Ia menuturkan, beberapa pro­gram yang perlu dikawal Pjs an­tara lain program nasional jalan tol dan transit oriented develop­ment (TOD).

“Kemudian persiapan air ber­sih, dan program-program dae­rah yang sedang dalam progres,” ucapnya.

Pjs Wali Kota Tangerang M Yu­suf mengatakan, siap mengem­ban tugas barunya tersebut. Dalam waktu dekat, dia akan lebih dulu berkoordinasi den­gan sekda.

“Tugasnya Pjs itu memasti­kan berjalannya pemerintahan. Aturannya memang seperti itu, apa yang disampaikan gubernur. Pertama tentu saja saya akan berkoordinasi dengan sekda, karena beliau yang tahu segala sesuatu,” katanya.

Di tempat yang sama, Pjs Bu­pati Lebak Ino S Rawita men­gaku, pascapengukuhan dia akan langsung bekerja dengan menggelar rapat pimpinan dan berkoordinasi bersama fo­rum koordinasi pimpinan dae­rah (Forkopimda) pada Kamis (15/2). (rus/aep/bnn/gatot)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.