Jumlah Prodi Ekonomi Syariah Dinilai Belum Ideal
CILEDUG, SNOL—Keberadaan program studi (Prodi) ekonomi atau perbankan syariah dinilai belum ideal di Indonesia. Perkembangan bidang tersebut belum terimbangi dengan lembaga pendidikannya. Hal itu dikatakan Direktur Pendidikan Islam Kementrian Agama, Arskal Salim saat peresmian Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Bhakti Nugraha (STES-NB) di Ciledug, Kota Tangerang, Sabtu (27/1).
Jumlah prodi ekonomi syariah, lanjut Arskal, hanya ada sekitar 200-an di Indonesia. Padahal, sambungnya, kekurangan tersebut dapat berdampak pada pasokan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang tersebut. Dia mengatakan, butuh lebih dari 500 Prodi tersebut untuk mengimbangi perkembangan eknomi syariah di tanah air.
“Kalau kita lihat, jumlah perguruan tinggi, jumlah Prodi ekonomi syariah itu jumlahnya masih kecil dibanding Prodi Pendidikan Agama Islam, yang di bawah sekolah tinggi tarbiyah. Prodi perbankan syariah itu ada 200-an lah se-Indonesia, tapi Prodi PAI (Pendidikan Agama Islam) ada 600-an. Kita lihat kebutuhan pendidikan dan pengajaran memang tinggi, kan,” jelasnya.
SDM unggul, kata Arskal, idealnya ditopang pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Pengadaan Prodi tersebut, lanjutnya, akan menambah SDM unggul di bidang ekonomi ataupun perbankan syariah.
“Begitu juga dengan ekonomi ini, kita lihat dengan berkembangnya bank syariah, berkembangnya usaha bisnis syariah ini ditopang oleh SDM yang unggul. SDM unggul ini tidak hanya tamat SMK tapi harus lulus sekolah tinggi, bahkan kalau bisa lanjut ke S2 dan S3,” tambahnya.
Senada, Kepala Yayasan Bhakti Nugraha, Nugraha mengungkapkan, pihaknya membangun STES-NB guna memaksimalkan kompetensi siswa yayasannya. Dia menyebut, selama 30 tahun berdiri, yayasan tersebut telah meluluskan lebih dari 30 ribu lulusan SMP dan SMA. Peresmian STES-BN ini, dinilai akan menambah daya saing lulusannya di dunia kerja ataupun usaha.
“Memang tujuan awal palling tidak ada 3, yang pertama melengkapi pendidikan di yayasan ini dari TK sampai perguruan tinggi. Tk-nya ada, SD ada, SMP, SMA ada, hari ini launching kampusnya. Kedua, kita akan menyiapkan kader-kader dan generasi tidak hanya di SMA dan SMK tapi juga dengan S1. Ketiga tentu saja dalam rangka ibadah,” jelasnya.
Di awal kemunculannya, STES-BN langsung menggandeng sejumlah bank syariah. Nugraha mengatakan, kerjasama tersebut digalang guna mengembangkan wawasan praktik mahasiswanya. Selain itu, pihaknya juga bekerjasama di bidang pelayanan perbankan bagi civitas akademika dengan sejumlah bang tersebut.
“Kita bekerjasama denga BRI Syariah, dengan Muamalat dan dengan bank-bank lainnya dalam rangka untuk membuka bank mini dan kerjasama di payroll dan tabungan. Target awal, paling tidak dosen, mahasiswa dan karyawan itu akan diarahkan ke Bank BRI Syariah, baik bentuk tabungan deposito dan lainnya,” tukasnya. (irfan/aditya)