Mengembangkan Kota Layak Investasi Kelas Dunia (1)
Oleh: Arief R Wismansyah
Walikota Tangerang
KOTA Tangerang diharapkan tetap menjadi tujuan investasi, karena dibanding daerah lain Kota Tangerang lebih strategis. Tangerang menjadi kota bisnis dan jasa, sehingga ada tagline yang selalu kami promosikan, kota seribu industri dan jasa.
Apalagi ke depan kita memiliki tantangan, UMR di Tangerang Raya yang cukup tinggi. Salah satu pekerjaan rumahnya, bagaimana membangun skil para calon pekerja lebih baik. Dengan UMR yang tinggi, maka harus sebanding dengan kualitas pekerja.
SDM di Kota Tangerang harus memiliki skill yang baik sehinga menjadi tujuan investasi.
Pada 2017 pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang mencapai 5,7%, di atas rata-rata nasional yang hanya mencapai 5,1 %. Dengan pertumbuhan yang tinggi ini, kita juga berupaya melakukan rebranding terhadap Kota Tangerang menjadi kota yang lebih me-nasional bahkan lebih mendunia, supaya investasi yang masuk lebih banyak lagi.
Secara angka perlu diketahui, capaian realisasi investasi hingga Oktober 2017 mencapai Rp4,17 triliun. Sementara pada tahun sebelumnya, nilai investasi di Kota ini mencapai Rp6,8 triliun atau melebihi target yang ditetapkan. Jika dilihat sejak 2014-2017 pada Oktober maka total investasi mencapai Rp25,27 triliun. Angka investasi ini jika dilihat dari target RPJMD 2013-2018 hanya tinggal Rp2,5 triliun. Kami pun optimis target itu bisa tercapai.
Sumber investasi pada 2016 berasal dari penanaman modal asing (PMA)sebesar Rp3,161 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 3,652 triliun. Dilihat dari sektor usaha, industri utama yang berinvestasi adalah industri makanan, industri kertas, barang dari kertas dan percetakan. Nilai investasi ini mampu menyerap sekitar 11 ribu tenaga kerja.
Oleh karena itu, kita butuh media untuk mengemas bagaimana Kota Tangerang tetap menjadi derah tujuan investasi dan wisata. Sejumlah upaya untuk mengembangkan ke arah sana terus kita lakukan. Misalnya, membuat taman-taman yang hijau, dan bersih serta menata lebih baik lagi. Hal ini sangat penting karena daerah dengan banyak industri manufaktur sering diasumsikan daerah yang keras, dan panas. Asumsi itu yang ingin kita ubah. Menjadi kota industri yang nyaman, hijau serta aman.
Sebagai kota layak investasi, daya dukung infrastruktur juga harus disiapkan dan mumpuni. Sekarang kita sudah punya kereta cepat bandara yang bisa menunjang transportasi. Itu menjadi opsi pilihan dan menjadi daya tarik investasi. Ditambah pembangunan Tol Kunciran-Bandara, yang sempat mandek di 2016. Sekarang kita kejar pembangunannya agar cepat selesai. Dengan tol ini arus lalulintas barang dan orang akan semakin cepat.
Bandara Soekarno Hatta menjadi titik pusat pengembangan, berkonsep metropolis. Sekarang banyak bisnis-bisnis e-commerce, menjadikan kota Tangerang sebagai pusat logistik, bukan pergudangan. Ada perbedaan antara pusat logistik dan pergudangan. Jika pergudangan hanya menyimpan barang, tetapi kalau konsep logistik bisa menyerap tenaga kerja. Perusahaan-perusahaan besar seharusnya menjadikan kawasan di sekitar Bandara Soetta menjadi homebase logistik karena bisa terkoneksi dengan daerah manapun.
Ketersediaan lahan juga bisa diupayakan. Lahan yang masih available dan kita pertahankan untuk homebase logistik adalah kawasan Benda, Neglasari dan Batuceper. Kawasan ini menjadi pusat penunjang Bandara Soetta dan pusat investasi. Contoh yang sudah berjalan adalah PT Panarub yang memproduksi sepatu Adidas kelas dunia. Kawasan Benda akan kita tata menjadi pusat bisnis. Dengan konsep itu, ternyata sudah melambungkan harga tanah di sana, mencapai Rp15 juta per meter.
Hal lain yang tak kalah penting dalam membangun kota investable adalah proses perizinan. Sejumlah inovasi dan program sudah kita lakukan untuk mempermudah dan mempercepat proses perizinan usaha. Di antaranya perizinan online. Sudah lama kita membuka layanan online dengan aplikasi Tangerang LIVE. Selain itu, kita juga membuka layanan perizinan selama 7 hari dalam seminggu. Pengusaha bisa mengajukan izin pada hari Sabtu dan Minggu.
Kita juga melakukan program ekstensifikasi pelayanan perizinan. Yakni desentralisasi perizinan terutama perizinan usaha kecil dan menengah sekaligus IMB rumah tinggal bisa didapatkan di tingkat kecamatan. Ada lagi layanan perizinan keliling. Setiap hari kita melayani di tiga kecamatan, setiap acara car free day dan mobil keliling perizinan juga stand by di pusat kuliner pasar lama.
Program lain yang bisa mempercepat proses perizinan, Pemkot berkerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk mengantar dokumen SK Izin ke para pengausaha. Sehingga mereka tidak perlu datang atau antri di kantor dinas penanaman modal dan perizinan. Untuk izin tertentu, kita juga mendelegasikan kewenangan penandatangan SK di kepala bidang dan sekretaris dinas.
Upaya terpadu dalam mewujudkan kota layak investasi inilah yang telah meningkatkan nilai investasi di kota ini. Namun kita semua diharapkan tidak cepat puas diri. Kita akan terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik. Selamat tahun baru…! (tim/SN/BP/TP)