Tangerang Live Diunduh 10 Ribu Orang
TANGERANG, SNOL—Pemanfaatan aplikasi Tangerang Live masih harus ditingkatkan. Aplikasi layanan berbasis android tersebut baru digunakan 0,5 persen penduduk Kota Tangerang. Pertambahan fitur di Tangerang Live diharapkan mampu meningkatkan penggunaan aplikasi tersebut.
Aplikasi layanan publik (e-public) dan pemerintahan (e-goverment) Kota Tangerang, Tangerang Live belum banyak dimanfaatkan warga. Dari sekitar 2 juta penduduk, terdata hanya sekitar 10 ribu orang yang menggunakan aplikasi tersebut. Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menilai hal tersebut lantaran tidak seluruhnya warga merupakan pengguna aktif smartphorne.
“Saya belum lama cek di Playstore, baru ada 10 ribu pendownload, ini yang coba kita terus upayakan meningkat. Kita sampaikan dalam berbagai kesempatan kepada warga untuk menggunakan Tangerang Live, untuk kemudahan,” ungkapnya saat peluncuran Tangerang Live 3.0 beberapa waktu lalu.
Kendati aplikasi ini belum diminati warga Kota Tangerang sendiri, sejumlah wilayah telah menjalin kerjasama untuk mereplikasi tersebut. Arief menyebut setidaknya 36 daerah telah meneken kerjasama dengan pihaknya. Arief menambahkan, penambahan fitur di aplikasi ini berfokus pada pelyanan berbasis wilayah.
“Aplikasi 2.0 kita fokus melayani publik, maka tahun kemarin kita sharing berbagai aplikasi kebutuhan masyarakat untuk menampung keluhan, saran, informasi melalui aplikasi di android 2.0, ada masukan bikin aplikasi di Ios yang pakai apple, jujur kita masih kekurangan programer, jadi sangat terbatas. Ke depan jadi tantangan bagi (Dinas) Kominfo agar semua pengguna smartphone bisa memanfaatkan aplikasi ini, jadi aplikasi 3.0 tidak hanya pelayanan tapi juga berbasis kewilayahan atau geospasial,” jelasnya.
Kepala Dinas Kominfo Kota Tangerang, Tabrani mengatakan, pengembangan aplikasi ke platform lain (apple) akan diupayakan pihaknya di 2018 ini. Namun, sambungnya, pihaknya akan terlebih dahulu berfokus menjaring minat warga menggunakan aplikasi ini. Tingkat penggunaan aplikasi ini, disebut Tabrani, sangat bergantung pada kebutuhan periodik warga. Dia mencontohkan, dalam masa Penerimaan Siswa Baru (PSB), terdapat lonjakan pedownload hingga 25 ribu.
“Bisa jadi masyarakat menggunakan berdasarkan kepentingan, coba kalau musim PSB itu bisa mencapai angka (pendownload) 20 ribu, bahkan 25 ribu, karena masyarakat kepentingannya lihat hasil PSB di fitur TL. Jadi memang fluktuatif juga tergantung musim,” imbuh Tabrani saat ditemui di kantornya, Senin (15/1).
Tabrani juga menilai, jumlah pendownload yang sedikit menunjukan kepuasan masyarakat terhadap layanan Pemerintah Kota Tangerang. Namun, tegasnya, hal tersebut tak membuat pihaknya berpuas diri. Sejumlah layanan yang baru dan lama, terang Tabrani, akan dioptimalkan guna memudahkan arus birokrasi layanan masyarakat.
“Tapi, kita gak berpuas diri, makannya di berbagai pertemuan, termasuk teman-teman kominfo terus mensosialisasikan portal Tangerang Live yang di dalamnya ada beberapa aplikasi untuk pelayanan dan pengaduan,” katanya.
Sebanyak 123 perijinan online tersedia di Tangerang Live untuk diakses warga. Penambahan ijin online tersebut direplikasi dari aplikasi serupa di Kota Tangerang Selatan. Tabrani menjelaskan, penanganan sejumlah ijin online ini ditangani langsung oleh tenaga ahli di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Terpadu (DPMPTSP) dengan pendampingan dari pihaknya. Hal ini, jelas dia, akan menghemat waktu pemohon ijin.
“Yang menggunakan aplikasi perijinan kan DPMPTSP, kita mah cuma kasih aplikasinya ke dia, hibah bansos juga kita kasih ke kesra, tapi dia dalam implementasinya kita dampingi, kita kawal,” tambahnya. (irfan/gatot)