Proyek Alun-alun Molor
Dewan Minta Penjelasan Pemkot
CILEGON,SNOL- Pembangunan Alun-alun yang jauh sebelumnya telah direncanakan oleh Walikota Non Aktif, TB Iman Ariyadi dapat diselesaikan tepat pada waktunya, ternyata molor dan tidak sesuai dengan harapan. Proyek di atas eks lahan helipad PT Krakatau Steel itu, tidak selesai dikerjakan hingga jatuh tempo pelaksanaan proyek.
Ketua DPRD Kota Cilegon, Fakih Usman Umar yang diminta tanggapan mengatakan, pihaknya akan meminta penjelasan dari Pemkot Cilegon soal molornya mega proyek yang dibanggakan oleh masyarakat tersebut.
“Coba nanti kita panggil sambil melihat (meninjau, red), akan kita panggil dinasnya. Seharusnya (sesuai rencana, red), kalau telat konsekuensi ada pemotongan,” ujar Fakih yang ditemui di gedung DPRD Kota Cilegon, Rabu (27/12).
Hingga saat ini, pihaknya tidak mengetahui apa alasan pembangunan alun-alun terlambat diselesaikan. Namun, dia memaklumi adanya konsekuensi aturan yang diberikan kepada pelaksana proyek bila terlambat dibangun. “Ya, kita akan lihat lagi. Mana yang terlambat. Kan ada resiko kenapa terlambat,” imbuh Fakih.
Plt Walikota Cilegon, Edi Ariadi menjelaskan, keterlambatan itu didasari karena adanya Contract Change Order (CCO) atau perubahan kontrak ketika Alun-alun mulai dibangun. Namun, jika tidak mencapai target penyelesaian, maka akan ada konsekuensi aturan yang diterapkan kepada pelaksana proyek.
“Dia (pelaksana proyek, red) kan CCO (Contract Change Order), yang penting tidak lewat tahun. Kalau CCO kan, ada denda juga, satu permil perhari. Kalau kewajibannya dipenuhi, tidak masalah itu. Kita tidak akan membayar lebih, sesuai dengan prestasi yang dia peroleh. Kalau dia misalnya baru 89 atau 90 persen, kita bayar kurang dari 90 persen kan,” terang Edi.
Selain adanya perubahan kontrak, pelaksana proyek juga dinilai kurang cepat mengerjakan proyek dengan batas waktu yang telah ditetapkan. “Awalnya kan SPK-nya, karena SPH-nya belum selesai, dia tertunda oleh SPH. Kemudian, rekomendasi OPD jalan. Sebetulnya efektif SPK itu nggak seluruhnya, jadi dia agak kurang. Start nya dia kurang,” papar Edi.
Terkait dengan faktor cuaca yang menjadi alasan proyek terlambat, Edi mengatakan, jika hal tersebut bukan menjadi alasan yang mendasar. Dia meminta agar penyelesaian proyek dapat dikebut hingga akhir tahun 2017 ini. “(faktor cuaca, red) Nggak, ngga-lah, dia kan cuman masang konblok saja. Nggak ada atap-atap yang bagus dipasang keatas. Coran juga nggak, cuaca?, terganggu juga ngga. Yang jelas dia CCO, kata Pak Kepala Dinas, ada lebih berapa hari lagi, dia mesti kejar itu,” tegas Edi.(nal/eky/bnn)