Pembangunan Alun-alun Molor
CILEGON, SNOL – Pembangunan Alun-alun Kota Cilegon molor dari deadline yang sudah ditetapkan. Pekerjaan proyek fisik yang ditenggat selesai 21 Desember itu, diketahui melebihi batas jatuh tempo.
Berdasarkan pantuan BANPOS (Group Satelit News), pekerja tampak masih memasang membran pada menara shelter kuliner dan sejumlah titik lainnya. Tanaman yang berada tepat di belakang lokasi air mancur juga belum ditanam. Beberapa sudut yang dijadikan area untuk berjalan kaki juga belum dipasang sepenuhnya. Begitu juga beberapa lampu taman tampak masih dikerjakan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Cilegon, Aziz Setia Ade mengakui, jika pembangunan Alun-alun mengalami keterlambatan, baik pengerjaan fisik, penanaman pohon serta pembangunan Air mancur. Meski demikian, dirinya mengklaim jika progres Alun-alun sudah mencapai sekitar 90 persen.
“Kita belum tahu progres pekerjaannya berapa, yang pasti sudah di atas 90 persenlah. Tapi kita kasih kesempatan sampai dengan tanggal 27 (Desember, red), akhir anggaran. Jadi ada selisih enam hari dan dihitung keterlambatan, setelah itu barulah nanti akan kita hitung ulang progresnya,” ungkap Aziz di lokasi, Kamis (21/12).
Keterlambatan penyelesaian proyek itu, masih kata Aziz, turut disebabkan oleh hujan dan angin kencang yang belakangan terjadi. Sehingga, pengerjaan proyek yang dilakukan para pekerja tidak berjalan optimal.
Diketahui, dana anggaran pembangunan proyek Alun-alun di eks lahan helipad PT Krakatau Steel itu menggunakan Bantuan Keuangan Provinsi (Banprov) Banten 2017 senilai Rp23,8 miliar. Sementara pengerjaan fisik, baik kontruksi dan landscape dimenangkan oleh PT Pagar Alam Sejahtera.
“Harusnya kan pekerjaan ini dimulai April, tapi baru bisa dimulai pada Agustus setelah dilelangkan. Dengan begitu (terlambat, red) maka pelaksana otomatis akan dikenakan denda. Memang ada beberapa pekerjaan yang belum selesai dan itu disempurnakan dalam masa pemeliharaan,” imbuh Aziz.
Sementara, Site Manager PT Pagar Alam Sejahtera, Ahmad Maulan selaku pelaksana proyek mengakui adanya keterlambatan para proyek Alun-alun. Kontraktor asal Pekanbaru ini pasrah dihadapkan dengan penalti pada proyek yang digadang-gadang Pemkot Cilegon mampu meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat tersebut.
“Kalau membran itu masuk, maka pekerjaan sudah selesai sekitar 95 persen. Tinggal tahap merapikan saja, termasuk membuat tali air untuk box culvert. Kita siap lembur, cuma kan beberapa hari ini hujan terus, bahkan kita sudah menambah pekerja seratus lebih dari dua minggu sebelumnya,” terang Ahmad. Sekalipun terkendala cuaca, pelaksanaan pekerjaan masih berjalan secara kondusif. (nal/eky/bnn)