Distribusi Impor Diperketat
CILEGON, SNOL – Isu kelangkaan pangan pada momentum libur panjang Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2018 menjadi atensi serius Badan Karantina Pertanian (BKP).
Untuk mengantisipasi itu, Badan Karantina Pertanian bersama dengan Balai Karantina Pertanian (BKP) Kota Cilegon menggelar aksi operasi Patuh Karantina, Selasa (20/12) malam, terhadap kendaraan muatan barang yang baru keluar dari Pelabuhan Merak.
Dalam operasi yang juga didukung oleh PT ASDP dan KSKP Merak itu, memeriksa satu persatu kendaraan yang terindikasi memuat pangan eks impor. Kepala Pusat Kepatuhan Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan pada Badan Karantina Pertanian, Arifin Tasrif mengatakan, libur panjang Nataru 2018 menjadi salah satu momentum yang perlu diantisipasi, khususnya terkait dengan lalulintas komuditas pangan.
Isu kelangkaan pangan, sambung Arifin, kerap dimanfaatkan oknum tidak bertanggungjawab untuk mendistribusikan pangan impor. Salah satu jalur lalulintas yang diawasi ketat, yakni rute penyeberangan Pulau Sumatera ke Pulau Jawa.
“Kita akan memasuki liburan natal dan tahun baru, bahwa saat seperti itu banyak saudara kita yang tidak bertanggungjawab dengan enteng membawa berbagai pangan yang mungkin belum segat dan diperiksa karantina ditempat asal sehingga itu dapat memungkinkan masuknya berbagai hal penyakit. Serta barangkali ada eks impor yang masuk dari Pulau Sumatera sehingga itu bisa merembes ke Pulau Jawa,” ungkap Arifin disela-sela kegiatan.
Ia menjelaskan, penyelundupan pangan eks impor itu bukan hanya terkait dengan persoalan kelangkaan pangan saja, namun keberadaan komoditas itu menimbulkan kekhawatiran bagi pihaknya terkait indikasi masuknya hama dan penyakit ke Indonesia. “(pengaruh, red) Secara ekonomi iya, secara kesehatan juga,” urai Arifin. (nal/eky/bnn)