Pelajar Demo Kecam Keterlambatan Naskah UAS
Pendemo Sebut Olis Solihin Gagal Pimpin Dindikbud
PANDEGLANG,SNOL–Kasus keterlambatan naskah Ujian Akhir Semester (UAS) di 200 Sekolah Dasar (SD) se Kabupaten Pandeglang, mengundang reaksi para pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pandeglang. Mereka berunjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang, Rabu (13/12).
Dalam aksinya, selain berorasi, para pelajar juga membentangkan poster dan spaduk kecaman yang bertuliskan “Copot jabatan kepala Dindikbud Pandeglang, keterlambatan UAS diduga akibat ada tindakan korupsi, Inspektorat segera lakukan pemeriksaan para pejabat Dindikbud, anggota DPRD segera membuat usulan pergantian kepala Dindikbud, Kejari dan Polres segera menyelidiki kasus ini karena terindikasi korupsi, Bupati dan Wakil Bupati segera mengambil tindakan tegas,”.
Para pelajar juga sempat saling dorong-dorongan dengan anggota kepolisian, karena ingin merangsek masuk ke dalam halaman kantor Dindikbud, agar bisa bertemu dengan Kepala Dindikbud Pandeglang, Olis Solihin.
Akan tetapi, pihak kepolisian tetap menghadang sampai para pelajar itu tidak bisa masuk ke dalam. Setelah berjam-jam tidak juga bisa masuk, akhirnya para pelajar melanjutkan aksi ke Pendopo Bupati Pandeglang, dan disana hanya melakukan orasi dan selang beberapa menit kemudian, langsung membubarkan diri dengan tertib.
Seorang orator, Herawati menyatakan, penundaan UAS selama dua hari itu telah mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Pandeglang. Selain itu katanya, diduga dalam prosesnya terindikasi Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), yang dilakukan oknum panitia dan pejabat Dindikbud.
“Selain kinerjanya buruk, kami juga menduga adanya tindakan KKN dalam proses perencanaan. Karena, perencanaannya tidak sesuai dengan ketetapan yang disetujui,” teriak Herawati dalam orasinya, Rabu (13/12).
Ketua IPNU Pandeglang, Syarifudin menegaskan, peristiwa itu menunjukan bahwa Olis Solihin selaku Kepala Dindikbud Pandeglang gagal dalam memimpin dunia pendidikan. Maka dari itu, Bupati dan Wakil Bupati harus segera mencopot jabatannya.
“Kalau hal ini dibiarkan, pasti ke depannya akan terus terulang kembali dan bahkan akan lebih fatal dari yang sekarang. Pokoknya, kami minta Bupati mencopot Kepala Dindikbud,” tambahnya.
Sementara, Kepala Dindikbud Pandeglang, Olis Sholihin membantah tudingan para pengunjukrasa yang menuding bahwa keterlambatan soal UAS ada indikasi KKN, dan bentuk kegagalan Kepala Dindikbud dalam memimpin.
Menurutnya, ia tidak ikut dilibatkan oleh Koordinator Pengawas (Korwas) dan Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS), dalam pelaksanaan pengadaan soal UAS. “Tidak ada indikasi apa-apa. Kemarin kan sudah dijelaskan, ada keterlanbatan dari pihak percetakan. Tapi, waktunya juga sudah diganti.,” kilahnya. (nipal/mardiana)