Hampir Seminggu Korban Bencana di Tenda
KABSERANG, SNOL–Sudah hampir seminggu lebih korban bencana alam angin kencang yang terjadi pada Kamis (16/11) di Kampung Pabuaran, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang hingga kini masih bertahan di tenda darurat. Hal itu terjadi lantaran rumah mereka rata dengan tanah, dan masih menunggu proses bantuan perbaikan dari Pemkab Serang.
Salah seorang pengungsi, Arsiti mengaku masih bertahan di tenda bersama enam orang anak dan 12 cucunya, lantaran tak memiliki biaya untuk membangun rumahnya yang roboh diterjang angin, dan tak memiliki saudara untuk menumpang tidur.
“Saya sekarang tinggal di tenda, saya nggak punya rumah, belum dibangun, saya minta tolong dibangunin rumah ya, saya nggak punya saudara. Suami saya sudah meninggal, kecelakaan di jalan tol. Kalau untuk makanan alhamdulillah yang banyak yang membantu,” kata Arsiti sambil mengeluarkan air mata saat ditemui di tenda darurat, Kamis (22/11).
Arsiti juga mengaku masih merasakan ketakutan saat dirinya melihat rumahnya roboh disapu angin kencang.”Saat kejadian saya lari ke lapangan, terus saya sama anak dan cucu saya pada lari ke rumah tetangga. Saya ngelihat di kaca rumah rubuh, terus saya pingsan, dari situ saya gak ingat apa-apa lagi,” ujarnya.
Kepala Desa Cikande, Oman Saputra mengatakan, mereka yang mengungsi di tenda total ada lima keluarga.”Rumahnya kan rata, jadi upaya Pemkab Serang melibatkan TNI sudah mengantisipasi melihat situasi di lapangan. Bupati Serang (Ratu Tatu Chasanah) pun sudah mengambil tindakan secepat mungkin, pembangunan rumah kita upayakan cepat, karena kalau tenda sifatnya kan sementara,” ujarnya.
Terkait persediaan logistik, kata dia dari pertama terjadi bencana, bantuan mulai dari logistik hingga peralatan kesehatan langsung berdatangan.”Total yang kena musibah puting beliung berikut yang ringan ada sebanyak 325 rumah, namun sebegian hanya genteng, asbes, dan roboh-roboh sedikit, sedangkan yang rata dengan tanah ada tujuh. Semuanya sudah mendapat bantuan,” jelasnya.
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah memastikan bantuan anggaran untuk pembangunan korban bencana alam tersebut sudah disalurkan dan sudah mulai proses pembangunan, begitu juga dengan logistik dari Dinsos dan BPBD Kabupaten Serang. “Saya juga minta Pak Camat untuk memastikan lagi di Kampung Cibeurem kerusakan lainnya, khawatir ada yang tidak terdata, jadi nanti kita pilah mana yang masuk ke anggaran bantuan rutilahu dan mana yang masuk ke BPBD,” jelasnya. (sidik/made)