Ricky: Kita Lihat Prosesnya Saja
Akui Sering Komunikasi dengan Arief
TANGERANG, SNOL—Setelah namanya masuk bursa calon pendamping Arief R Wismansyah, Ricky Kusmayadi mulai sibuk melayani permintaan wawancara wartawan. Diantaranya Satelit News. Kepada wartawan koran ini, jebolan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tangerang dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Tangerang ini bicara blak-blakan soal hubungannya dengan orang nomor satu di Kota Tangerang itu.
Ricky mengaku mengenal Arief sudah cukup lama, yaitu sejak sama-sama sekolah di SMPN 1 Kota Tangerang. “Beliau kakak kelas saya di SMPN 1. Kita sama-sama pernah jadi Ketua OSIS,” ungkap Ricky yang ditemui di salah satu kedai kopi di kawasan Karawaci, kemarin (14/11). Selain itu, keduanya juga pernah sama-sama aktif di kegiatan kepramukaan.
Menurut Ricky, sejak bekerja sebagai profesional di Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI) dan mendapat tugas di Singapura, Ia pun sering berdiskusi dengan Arief tentang persoalan Kota Tangerang terutama terkait Kota Tangerang yang layak investasi.
Bahkan, banyak juga investor dari Singapura yang telah dibawanya ke Kota Tangerang dalam rangka meningkatkan investasi di kota seribu industri dan sejuta jasa. “Saat ini Kota Tangerang sangat berpotensi mengembangkan sektor pariwisata sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. Dapat dilihat dari data investasi sektor pariwisata meningkat tajam dari data BKPM dapat terlihat Realisasi Investasi dari Singapura Tahun ini sampai September kemarin Sektor Pariwisata mencapai USD 2,76 juta (4,19 %) dari total investasi Singapura ke Kota Tangerang), naik 1352 % yoy jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 yaitu USD 0,19 juta,” tambahnya.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Triwulan ketiga tahun 2017 dari Singapura ke Kota Tangerang mencapai USD 41,14 juta atau naik 25,7 persen yoy dari periode yang sama tahun 2016 yaitu USD 32,74 Juta.
Lebih lanjut, realisasi investasi dari Singapura Januari – September 2017 mencapai USD 60,04 Juta atau naik 30,83 persen yoy dari periode yang sama tahun 2016 yaitu USD 45,89 Juta. Berdasarkan negara asal PMA, realisasi investasi PMA ke Kota Tangerang dari Januari – September 2017 mencapai USD 67,48 juta. Urutan negaranya adalah Singapura USD 41,14 Juta (60,96%), RR Tiongkok USD 9,87 Juta (14,63%), Korea Selatan USD 7,10 Juta (10,53%), Inggris USD 3,89 Juta (5,8%) dan Swiss USD 3,48 Juta (5,2%).
“Kita bisa lihat Singapura sebagai negara tetangga terdekat menduduki peringkat pertama masih sangat berminat berinvestasi ke Kota Tangerang. Pemerintah kota harus terus meningkatkan kemudahan berusaha di Kota Tangerang yang sejalan dengan konsep “Investable-nya,” ungkapnya. Komunikasi dirinya dengan Arief memang begitu intens. Terutama dalam peningkatan ekonomi dan investasi, sebab Kota Tangerang telah memberikan kemudahan dalam investasi maupun dukungan sarana lainnya yang memudahkan langkan investor untuk datang.
Karena itu, ketika ditanya terkait namanya yang masuk bursa calon pendamping Arief, Ricky awalnya hanya tersenyum saja. Lalu berkata, “tanyakan saja sama beliau.”
Ricky mengakui jika sempat diajak bicara Arief tentang Pilkada Kota Tangerang. Tapi itu baru sebatas permulaan saja. “Kita lihat prosesnya saja,” katanya merendah. Ricky mengungkapkan, hingga kini dirinya belum melakukan langkah-langkah politik terkait Pilkada Kota Tangerang. “Kita lihat saja lah. Sekarang ini saya tetap fokus bekerja saja,” katanya.
Sementara itu, tekanan mulai menghampiri Ketua DPD Golkar Kota Tangerang Sachrudin. Bakal calon Wali Kota Tangerang dari partai berlambang pohon Beringin itu didesak segera mencari partai koalisi dan juga bakal calon wakil walikota.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah mengatakan Sachrudin harus mendapatkan pasangan dan partai koalisi karena Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar telah meminta laporan mengenai dua hal tersebut. Apabila Sachrudin memang tidak mampu melakukannya, kata Bupati Serang itu, maka dewan pimpinan pusat akan menugaskan kader yang lain.
“Sampai saat ini surat rekomendasi pencalonan masih untuk pak Sachrudin. Belum dicabut. Tapi pak Sachrudin harus cepat mendapatkan pasangan dan partai koalisi karena DPP meminta laporan dalam waktu dekat,”ungkap Tatu Chasanah saat dihubungi Satelit News kemarin.
Tatu menjelaskan dalam rekomendasi sudah disampaikan bahwa Sachrudin diberi tugas untuk mencari partai koalisinya dan pasangan. Bahkan Wakil Wali Kota Tangerang itu sudah diberikan waktu untuk melakukannya. DPP, kata Tatu, akan meminta laporan mengenai dua tugas tersebut pada rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Golkar.
Kelambanan kemajuan Sachrudin mulai membuat Golkar resah. Partai Golkar, kata Tatu, membuka peluang bagi kader lain di Kota Tangerang yang bersedia dan sanggup mencari koalisi sekaligus pasangan di Pilkada tahun 2018.
“Jadi kemarin juga sebetulnya jadi dibuka untuk kader yang lain di Kota Tangerang khususnya yang memang bersedia dan sanggup mencari pasangan, dan sanggup mencari koalisi partai,” kata Tatu.
Menurutnya kebijakan ini dikeluarkan berdasarkan arahan dari DPP Golkar. Ia juga menargetkan di November ini pencarian koalisi partai di Kota Tangerang harus sudah selesai. Sebab, Desember hingga Januari sudah memasuki masa pendaftaran.
“Sebetulnya kemarin agak dilonggarkan lagi tidak langsung mengunci di pak Sachrudin karena itu arahan DPP. Nanti terakhirnya seperti apa, pak Sachrudin yang dapat atau kader Golkar lain yang dapat di Kota Tangerang ya kita lihat, siapapun tidak masalah yang penting kader Golkar, November ini harus sudah beres, kan Desember Januari sudah pendaftaran, kabupaten/kota lain juga sudah hampir mengerucut. Pokoknya kader Golkar yang mau maju silahkan,” tuturnya.
Disinggung mengenai rekomendasi untuk kader partai lain, Tatu menegaskan di Kota Tangerang sendiri kader Golkar yang mumpuni harus maju. Kecuali di Kabupaten Lebak, karena kader Golkar disana sudah menyampaikan hasil aspirasi diberikan ke kader partai lain.
“Untuk di Golkar kelihatannya susah yah (memberikan rekomendasi untuk kader partai lain-red), karena setiap Pilkada itu biasanya selalu ada (Kader Golkar) yang siap, yang mumpuni juga selalu ada, khususnya di Banten yah. Dan saya lihat di daerah lain juga sebagian besar khususnya kader,” jelasnya. (sidik/made/gatot)