Ketika Presiden Pilih Jalan Kaki 3 Km…
CILEGON, SNOL Presiden Joko Widodo menjadi ‘korban kemacetan.’ Peringatan hari ulang tahun TNI ke -71 di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, menyedot perhatian masyarakat Kota Cilegon, Kamis (5/10). Kemacetan yang terjadi sepanjang 3 Km menuju lokasi peringatan sudah terlihat sejak pukul 04.00 pagi.
Jokowi bahkan harus berjalan kaki sejauh 3 kilometer menuju lokasi karena mobil yang ditumpanginya terjebak macet. Para pejabat lainnya yang ada di dalam iring-iringan kepresidenan akhirnya juga terpaksa ikut berjalan kaki bersama Presiden Jokowi.
Terlihat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono berusaha menembus kerumunan warga yang memadati jalan. Selain itu, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki yang membuka jas hitamnya karena kegerahan saat berjalan kaki.
Presiden mengaku berjalan kaki karena tidak betah di dalam kendaraan. “Ya karena sudah setengah jam saya di mobil, tidak kuat saya. Saya tanya, masih berapa kilo sih? (Dijawab) 3 km Pak. Ya sudah, saya keluar mobil, saya jalan kaki,” kata Jokowi, Kamis (5/10).
Jokowi mengatakan, saat itu keadaan jalanan memang sudah begitu padat. Bukan hanya kendaraan, namun warga juga memadati jalanan. Tak ada alternatif kendaraan lain.
“Enggak bisa tadi. Motor enggak bisa jalan juga. Kalau ada alternatif motor pilih motor dong saya, enggak capek,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi mengaku tidak terlalu letih harus berjalan 3 kilometer. Ia menganggap kegiatan tersebut hanya sebagai olahraga. Jokowi mengaku sudah biasa berjalan lebih jauh dari itu.
“Ah hanya 3 kilometer aja, kita biasa, 15-20 kilo juga enggak apa-apa. Tapi keringetan lah, karena pakai jas,” kata dia.
Akibat peristiwa itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden saat berpidato pada upacara peringatan HUT ke-72 TNI, di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya karena Bapak-Ibu banyak yang harus naik ojek dan jalan kaki bahkan Presiden Joko Widodo berjalan kaki kurang lebih dua kilometer,” ujar Gatot. (eua/gto/jpg/satelitnews)