Lahan KA Bandara Capai 80 Persen, BPN KotaTangerang-PT KAI Bayar Rp 33 M

BANDARA, SNOL Percepatan pengadaan tanah untuk pembangunan jalur kereta api Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, memasuki babak akhir. Hingga Jumat (25/11), sudah 80 persen lebih lahan terdampak yang dibebaskan dari target akhir bulan Desember mendatang.

Menandai percepatan agar target dari Presiden Jokowi tersebut terpenuhi, PT KAI bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang, kemarin membayarkan ganti kerugian lahan warga terdampak senilai Rp 33,1 miliar lebih.

Pembayaran tersebut meliputi 27 bidang tanah seluas total 9.064 meter persegi yang tersebar di 6 kelurahan. Yakni Kelurahan Batujaya (2 bidang), Batusari (2 bidang), Belendung (4), Karangsari (3), Tanah Tinggi (2) dan Poris Plawad (14).

“Dengan pembayaran hari ini, total yang sudah dibebaskan sebanyak 608 bidang dengan luas 296.917 meter persegi atau 80,29 persen,” kata Kepala BPN Kota Tangerang, Badrus Salim, Jumat (25/11) di sela-sela pembayaran ganti rugi di kantornya yang terletak di kawasan Cikokol, Kota Tangerang.

Dalam pembayaran tersebut turut hadir, Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto, Project Director 2 PT KAI Djoko Edi, Kapolsek Tangerang Kompol Efendi, perwakilan Kejaksaan Kota Tangerang dan para Lurah yang warganya terkena pembebasan.

Ploris Plawad merupakan kelurahan dengan bidang terbanyak dibebaskan yakni 14 bidang, Kelurahan Belendung yang terluas dibebaskan dengan 4.309 m2 dan Tanah Tinggi terbesar dalam jumlah ganti rugi yang mencapai Rp14, 2 miliar lebih.

BPN masih punya pekerjaan rumah membebaskan 19,71 persen lagi lahan yang terdiri dari 263 bidang dengan luas secara keseluruhan 72.869 meter persegi. “Kami akan mempercepat sisanya ini. Pekan depan juga akan ada pembayaran lagi,” ucap Badrus Salim.

Dia mengungkapkan terdapat beberapa kendala yang ditemui jajarannya di lapangan. Selain gugatan yang diajukan warga, juga ada tanah terhimpit yang pencarian pengganti lahannya masih dalam proses.

“Dalam pembayaran ini kami sangat teliti memeriksa kelengkapan dokumen warga. Bagi yang sudah lengkap bisa langsung dibayarkan, tetapi yang masih ada kekurangan belum bisa dibayar karena harus sesuai prosedur hukum,” paparnya.

Untuk tanah terhimpit yakni bidang yang terkena dampak proyek kereta bandara dan Tol JORR II juga akan segera diselesaikan. “Telah disepakati untuk lahan terhimpit nanti yang membayar adalah Kementerian PU & PERA menggunakan dana talangan dari PT Jasa Marga,” pungkasnya.

Project Director II PT KAI Djoko Edi mengakui sejumlah kendala dalam pembebasan lahan. Bidang lahan yang dimaksud meliputi pabrik, sekolah, mushola, dan tempat pemakaman umum.

“Butuh waktu untuk pembebasan lahan di pabrik-pabrik itu. Masih kami proses, soalnya pabrik tersebut karyawannya sampai 5.000 orang,” ucapnya.

Joko menambahkan pihaknya juga masih memikirkan rencana relokasi bangunan sekolah, mushola, dan pemakaman yang terdampak pada proyek ini. “Ada madrasah, mushola, dan makam yang nantinya akan kami pindahkan juga,” tutupnya.

Jumlah bidang yang diperlukan untuk pembangunan jalur Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta adalah 815 bidang dengan luas 36 hektare yang meliputi lima kecamatan dan delapan kelurahan di Kota Tangerang.

Kereta Bandara Soetta diharapkan mempermudah mobilitas penumpang dan pengguna jasa berangkat dari maupun ke bandara tersebut. Total jarak yang dilintasi KA Bandara Soetta adalah sepanjang 36,3 km yang terdiri dari 24,2 km jalur eksisting dan 12,1 km jalur baru.

Nantinya, KA Bandara Soetta akan beroperasi dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta melewati Stasiun Sudirman Baru, Duri, dan Batu Ceper sebagai stasiun pemberhentian. Pengerjaan proyek kereta bandara ini direncanakan akan rampung pada Mei 2017 mendatang.( (iqbal/san/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.