Kapolda Banten dan Ulama Imbau Tak Ikut Demo 2 Desember
PANDEGLANG,SNOL Kepolisian Daerah (Polda) Banten dan Ulama Pandeglang meminta kepada seluruh umat Islam di Banten agar tidak turut serta dalam demo lanjutan kasus dugaan penistaan agama yang akan digelar kembali pada tanggal 2 Desember mendatang.
Kapolda Banten, Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, sebaiknya semua pihak menyerahkan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok kepada pihak kepolisian yang tengah menanganinya.
“Kami ajak diskusi dengan tokoh masyarakat untuk sama- sama bergerak sedapat mungkin mengeliminir tindak kerusuhan. Karena kami juga punya wilayah yang harus dijaga,” kata Listyo ketika melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pandeglang, Jumat (18/11), di hadapan para unsur mus-pida dan tokoh agama di ruang Garuda Pendopo Negara Bupati Pandeglang.
Kapolda mengajak seluruh elemen masyarakat mengeliminir tindakan pro-vokatif yang bisa memicu kegaduhan. Karena menurut Listyo, tindakan pengerahan massa saat untuk mengikuti demo lanjutan itu akan berdampak terhadap citra Banten.
Phaknya tetap menyiapkan langkah antisipasi ketika terjadi pengerahan massa. Peningkatan keamanan akan dilakukan sesuai eskalasi situasi tertentu. Polda Banten juga siap mengerahkan 1 kompi personel untuk memback up ke-butuhan anggota saat diperlukan oleh Polri.
Senada diungkapkan ulama Pandeglang, Abuya Muhtadi. Dia meminta agar umat Islam di Banten tidak turun dalam rencana aksi pada 2 Desember mendatang. “Jangan turun demo lagi. Saya tidak memberi arahan kepada umat untuk bergerak. Itu hanya jual jual nama saya,” tegasnya.
Abuya khawatir, bila aksi menyikapi kasus dugaan penistaan agama kembali dilakukan akan berdampak pada sektor ekonomi.
“Lebih baik kita gelar istighasah di masing-masing tempat. Baca Yasin setiap orang 10 kali, tahlil 1.000 kali. Sudah itu saja. Biarkan proses hukum berlangsung. Redam emosi biar aman tenteram, dikhawatirkan akan berdampak pula terhadap ekonomi,” pintanya.(nipal/made/satelitnews)