Zaki, Sangat Handal untuk Banten 2
NAMANYA jarang disebut. Tapi orang Banten tahu bahwa kalau dia mau dicalonkan menjadi wakil gubernur, peluangnya amat besar. Siapapun gubernurnya, mestinya wakilnya Ahmed Zaki Iskandar yang kini menjabat sebagai Bupati Tangerang.
Zaki tergolong kepala daerah yang masih muda. Usianya baru 41 tahun. Tapi bicara pengalaman memimpin, Zaki tidak kalah mentereng. Dia merintis karir politik dari nol. Bermula dari memimpin organisasi pemuda Partai Golkar, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), kemudian berkecimpung di dunia politik bersama Partai Golkar.
Saat memimpin AMPG, Zaki yang sudah tenar tidak lantas berambisi untuk mencalonkan diri menjadi anggota legislatif. Padahal kalau saja saat itu dia kepincut ikut-ukutan latah bersama teman-temannya, kursi di DPRD Kabupaten Tangerang maupun DPRD Banten “sangat mudah” untuk diraih. Tapi dia sadar, pengalamannya berorganisasi masih kurang, makanya Zaki keukeuh tidak tergoda. Dia terus mengabdi untuk belajar berorganisasi.
Saat Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2009, barulah Zaki benar-benar keluar dari “masa belajarnya”. Dia memberanikan diri nyalon menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar daerah pemilihan Tangerang Raya. Di sinilah, kerja keras dan kesabaran Zaki belajar berorganisasi berbuah manis. Dia dengan mulus melenggang ke Senayan.
Terpilihnya Ahmed Zaki Iskandar menjadi wakil rakyat di Senayan sudah bisa ditebak. Jaringan yang sudah kuat – karena sudah dipupuk sejak lama – plus kepemimpinan yang luwes dengan semua kalangan membuatnya dengan mudah meraih suara terbanyak di Pileg waktu itu.
Selain di dunia politik, Zaki juga aktif di dunia olahraga. Orang ini mungkin satu-satunya kepala daerah di Banten yang tergila-gila dengan olahraga. Dia sampai sekarang menjadi “panglima tertinggi” di klub sepakbola kebanggaan warga Kabupaten Tangerang, Persita. Zaki juga pernah menjadi manajer Timnas U-23 saat berlaga di Belanda beberapa tahun lalu. Tak aneh jika kolega Zaki merupakan pengusaha-pengusaha top. Sebut saja Erick Thohir, si pemilik klub terkenal Italia, Inter Milan.
Tahun 2013, saat digelarnya Pilkada Kabupaten Tangerang, Zaki merasa itulah waktunya untuk membangun daerah. Dalam bahasa Zaki suatu ketika, “Membangun daerah akan lebih terasa manfaatnya jika turun ke daerah, bukan dari Senayan”. Dia tidak ingin segala macam pemikirannya untuk memajukan Kabupaten Tangerang sia-sia karena jauh di Senayan.
Di Pilkada Kabupaten Tangerang, Zaki meraih suara terbanyak mengalahkan lawan-lawannya. Dia pun resmi memegang tongkat estafet dari Ismet Iskandar, ayahnya.
Ismet Iskandar sendiri merupakan tokoh fenomenal di Tangerang. Ismet yang birokrasi tulen mengawali karir dari mulai tingkat bawah. Jabatan camat, kepala dinas sampai sekretaris daerah pernah diemban. Dia juga menjabat bupati Tangerang selama dua periode.
Sosok Ismet Iskandar inilah yang menjadi salah satu pemulus Zaki menduduki tampuk pimpinan tertinggi di Kabupaten Tangerang. Jaringan Ismet sangat mengakar luas seantero Tangerang. Dalam bahasa sederhananya, Trah Ismet Iskandar sudah mengakar dalam denyut nadi Zaki Iskandar.
Kepemimpinan Zaki Iskandar di Kabupaten Tangerang juga dinilai menonjol. Salah satu penyebabnya adalah karena dia terus menggelorakan semangat kepada anak buahnya, yakni the right man, the right place and the right time, orang yang tepat, tempat (posisi) yang tepat, dan waktu yang tepat.
Nah, bagaimana untuk Pilgub Banten nanti? Zaki sepertinya menjadi salah satu figur yang diperhitungkan untuk dicalonkan menjadi wakil gubernur.
Ada beberapa keuntungan jika sosok ini dipasangkan. Pertama, Zaki memiliki kemampuan dan pengalaman dalam memimpin dan mengembangkan Tangerang. Kedua, Zaki memiliki modal suara yang cukup besar di Tangerang. Ketiga, Zaki memiliki dana yang besar dan jaringan pendukung yang masih terawat.
Keempat, Zaki tidak memiliki beban masa lalu, seperti tersangkut kasus hukum atau lainnya. Kepemimpinannya di Kabupaten Tangerang sangat baik, bahkan sudah banyak penghargaan yang diraihnya. Semua faktor ini akan jadi mesin pemenangan, terutama wilayah Tangerang Raya.
Untuk memboyong Zaki ke Pilgub masih sangat mungkin terbuka. Tinggal calon gubernur harus mengeluarkan segala macam jurus rayuan maut agar Zaki rela meninggalkan Kabupaten Tangerang demi kemajuan Banten yang lebih luas. (*/tim rakyat merdeka grup)