Takut Dikeroyok, Sopir Angkot Maut Pilih Kabur
Korban Angkot Maut Tak Bisa Bayar Operasi
PONDOK AREN, SNOL Polres Tangsel berhasil menangkap sopir pelaku balap sesama angkot yang menewaskan lima orang di depan Mall WTC Serpong. Sopir bernama Hendi itu ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara.
Kanit Laka Lantas Polres Tangsel Ipda Harry Rahmat mengatakan Hendi diamankan di rumahnya di Jatiuwung. Posisi Hendi diketahui berdasar keterangan rekan –rekannya sesama sopir di Terminal Cimone.
“Usai kejadian dan diketahui sopir kabur kami langsung melakukan pencarian dan menangkapnya,”ujar Harry, kemarin.
Hendi ditangkap dalam keadaan luka-luka di punggungnya akibat kecelakaan. Kepada polisi saat kejadian Hendi mengaku takut diamuk massa. Dia memilih kabur untuk menyelamatkan diri.
“Saat itu dia langsung keluar dari mobil lalu menyeberang dan mencegat motor yang lewat. Dia meminta diantar ke rumah dengan alasan korban kecelakaan,” ucapnya.
Pelaku mengakui kronologis kecelakaan sesuai dengan penuturan saksi-saksi yang ditemui polisi. Saat melewati Bundaran Alam Sutera, Hendi memang sudah kebut-kebutan dengan salah satu angkot yang tidak dikenalnya.
“Dia mengaku memang kebut-kebutan niatnya memang seperti itu dari awal dalam perjalanan menuju Cisauk,” ungkapnya.
Saat ini Hendi dititipkan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk mendapatkan perawatan atas luka-luka di badannya. Polisi telah menetapkan Hendi sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan maut tersebut. “Hendi sudah diamankan di Kramat Jati,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi balapan antara sesama angkutan kota (Angkot) di Jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan, Jumat (22/7) dinihari berakhir mengenaskan. Lima orang tewas setelah angkot pelaku balap liar menabrak truk molen yang sedang parkir di depan pusat perbelanjaan WTC Matahari Serpong.
Mulanya, angkot R 14 bernopol B 1357 CTX jurusan Cimone-Perum yang dikemudikan Hendi balapan dengan angkutan kota lainnya yang tidak diketahui identitasnya. Dengan kecepatan tinggi, keduanya saling mendahului.
“Dari arah Tangerang, jauh sebelum di TKP keduanya sudah saling gebar-geber. Kemungkinan panas dan emosi sehingga aksi balap balapan tak terhindarkan,”ujar Prayoga.
Saling tikung menikung keduanya terhenti ketika angkot yang dikemudikan Hendi mendekati U Turn depan Mall WTC Matahari. Hendi bermanuver mengejar pesaingnya dari sebelah kiri. Malangnya, di jalur lambat terdapat truk molen Molen bernomor polisi B 9071 NIB sedang berhenti untuk menurunkan muatan dalam sebuah pekerjaan bangunan.
Tabrakan pun tak terhindarkan. Akibat kejadian tersebut empat orang meninggal di TKP, satu orang meninggal saat dibawa ke rumah sakit dan dua orang mengalami luka-luka.
Salah satu korban kecelakaan yang berhasil selamat, Suci Nurmalia masih berada di Rumah Sakit Usada Insani, Minggu (24/7). Suci yang kehilangan suaminya akibat kecelakaan tersebut menderita patah tulang dan seharusnya menjalani operasi.
Namun, keluarga memutuskan akan membawa ibu dua anak itu karena tak mampu membayar biaya operasi sebesar 25 juta rupiah.
Menurut hasil USG dokter rumah sakit Usada Insani, Suci mengalami patah tulang sampai remuk di bagian kiri. Dia juga mengalami pergeseran tulang pada pinggulnya. Maya, bibi Suci menjelaskan keponakannya akan menjalani pengobatan alternatif.
“Kami akan membawa Suci ke tempat alternatif patah tulang saja. Biaya untuk operasi saat ini cukup besar dan kami tidak akan sanggup membayarnya,”ujar Maya, kemarin.
Suci belum mengetahui jika suaminya telah meninggal dunia. Dua anak Suci juga belum diberitahu tentang kejadian sebenarnya. “Mau bagaimana lagi, lama-lama juga Suci akan mengetahui sendiri tapi mungkin saat ini terlalu berbahaya jika dia mengetahuinya, “ imbuhnya. (catur/mg5/gatot/satelitnews)