Ngaku Polisi dan Tuduh Sindikat Narkoba, Eh Malah Merampok…
SERPONG, SNOL Empat orang kawanan perampok berpura-pura sebagai anggota kepolisian. Menenteng golok dan benda menyerupai senjata api, mereka menggertak pemilik sebuah rumah di kawasan Serpong, sambil menuduhnya sebagai anggota sindikat pengedar narkoba.
“Ada tiga orang yang datang. Mereka buka pintu yang tidak digembok dan langsung masuk. Tadinya saya kira temen anak saya,” kata Lim Linda Permata Sari (62), ditemui wartawan di kediamannya, di perumahan Villa Melati Mas Blok H8 Nomor 9-10, Kelurahan Jelupang, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (11/4). \
Saat peristiwa itu terjadi Lim sedang bersama suami, anak, menantu serta cucunya dirumah. Tiga pelaku yang masuk ke dalam rumah langsung mengancam lima orang pemilik rumah. Sementara, satu pelaku lainnya, sebut Liem, menunggu di dalam mobil jenis Toyota Avanza warna putih.
Namun, belum sempat menggasak harta benda, Liem melakukan perlawanan dengan berteriak-teriak kebakaran. “Mereka kayaknya panik. Karena saya teriak kebakaran-kebakaran. Salah seorang pelaku juga sempat mukul saya,” sebutnya.
Wanita yang baru tiga bulan pindah dari Kavling H Dharmawansyah di Jalan Wirata Nomor 3B RT 02/10, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi itu, menderita luka lebam.
“Cuma sempat ngambil handphone doang,” ujar Liem sambil memperlihatkan bibir bagian kiri yang berdarah dan dadanya yang membiru akibat dipukul perampok.
Belasan aparat kepolisian gabungan langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). “Tentunya kami mencari petunjuk lewat keterangan pemilik rumah dan orang-orang sekitar komplek tersebut,” Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri, kemarin.
Dalam olah TKP polisi tidak mendapati adanya kamera pengintai atau CCTV. Perangkat teknologi canggih itu nihil tersedia di bagian luar dan dalam area korban pemilik rumah ataupun warga serta petu-gas keamanan lingkungan sekitar.
Jika ada CCTV maka ciri-ciri empat orang pelaku lebih mudah dikenali. Mobil yang digunakan oleh komplotan pelaku untuk beraksi pun bisa menjadi petunjuk awal bagi polisi membongkar kasus kejahatan.
“Saya mengimbau kepada semua pengembang dan pemilik perumahan, segera pasang CCTV. Karena untuk keamanan dan kenyamanan warga penghuni juga,” jelasnya.
Pihak kepolisian terus masih menyelidiki kasus laporan tindak kejahatan perampokan tersebut. Ia berharap kasus ini dapat secepatnya terkuak. “Yang kami selidiki 365 (pencurian dengan kekerasan), karena pemilik rumah ngakunya kan handphone hilang,” tegas mantan Kasat Intelkam Polres Aceh Selatan itu. (catur/dm/satelitnews)