Penataan Balong Ranca Lentah Disoal
LEBAK,SNOL—Proyek penataan Balong Ranca Lentah yang akan menghabiskan dana yang cukup fantastis yaitu hingga Rp. 3,4 Miliar, disoal. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak dianggap hanya menghambur-hamburkan anggaran untuk membangun dan menata sesautu yang dianggap tidak terlalu penting. Padahal masih banyak hal yang sangat penting dan perlu diprioritaskan pembangunannya.
Aktivis Keluarga Mahasiswa Lebak (KUMALA), Lukmanul Hakim mengatakan, banyak persoalan yang harus diprioritaskan oleh Pemkab Lebak seperti, perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan di pelosok-pelosok desa. Tapi, malah tidak dijalankan dan lebih mementingkan pembangunan balong Ranca Lentah yang kebutuhannya masih bisa ditunda.
“Seharusnya, anggaran Rp. 3,4 miliar itu diprioritaskan untuk kebutuhan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. Bukan pembangunan balong Ranca Lentah itu. Kami benar-benar kecewa, dengan sikap Pemkab yang terlalu berlebihan menata perkotaan, hingga melupakan pelosok desa yang membutuhkan pembangunan,” kata Lukman, Rabu (6/5).
Ditambahkannya, untuk pembelian kendaraan dinas pejabat Muspida saja, Pemkab sudah menghabiskan anggaran sekitar Rp 3,2 Miliar. Hal itu saja, tambahnya, sudah sangat melukai hati nurani masyarakat. “Ditambah lagi ini, malah anggaran miliaran rupiah dihabiskan untuk balong doang,” tambahnya, dengan nada kesal.
Dirinya menuding, Pemkab sudah menghianati masyarakat. Karena, mereka lebih mementingkan golongannya, dibading kebutuhan rakyat banyak.
“Kami menilai, kepemimpinan Bupati Iti Octavia Jayabaya selalu mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan keinginan masyarakat. Pemkab harus segera mengevaluasi semua kebijakan yang tidak pro rakyat,” tambahnya.
Terpisah, akademisi STKIP STIA BUDHI Rangkasbitung, Wandi Assayid mengatakan, Pemkab Lebak mengalami disorientasi. Seharusnya dibedakan, mana yang primer, dan mana yang sekunder. Mungkin, mereka sudah tidak bisa memilah. Padahal, masih banyak kepentingan yang pokok dan mendasar untuk diselesaikan. Bukan malah mementingkan yang tidak penting seperti, membagun balong Ranca Lentah.
“Bukannya penataan baru dilakukan belum lama ini ?, yang hasilnya tidak optimal itu. Sekarang malah hal kontroversi yang dihasilkan. Kali ini, malah mengeluarakan anggaran miliaran, yang manfaatnya tidak jelas untuk kepentingan umat, pemerintahan macam apa ini ?,” paparnya.
Belanja fisik, tambahnya, harus seimbang dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Lihat, tempat sebagai sumber utama atau terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) itu dari RS. Gunakan anggaran secara optimal, untuk sebesar-besarnya kepentingan umat, bukan untuk pribadi.
“Jangan meraup untung dari tiap proyek yang dilaksanakan, kami sangat berharap kepada Pemkab Lebak untuk mementingkan pembangunan yang dibutuhkan masyakat dan berdampak baik untuk pengembangan SDM dan IPM. Seperti yang pernah disampaikan oleh warga baduy, ketika acara seba gede. Mereka meminta perbaikan jalan, dan ingin dibantu modal untuk pertanian dan perdagangan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mengeluarkan anggaran yang cukup fantastis untuk melaksanakan sebuah kegiatan. Kali ini, melalui Dinas Cipta Karya (DCK) menghabisakan anggaran sekitar Rp. 3,4 Miliar, dari Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) TA 2015, hanya untuk menyulap balong Rancalentah yang tadinya kumuh, menjadi taman wisata yang cukup mewah.
Data yang didapat Satelit News, Pelaksana PT. Selamat Putra Bersaudara (SPB), Nomor kontrak 640/22-PPK/SP/TB.DCK/APBD/2015, tanggal 21 April 2015. Kegiatan pembangunan/peningkatan infrastruktur. Jenis pekerjaan penataan balong Rancalentah, dengan anggaran sebesar Rp. 3.433.540.000, APBD TA 2015. (mg29/mardiana)