Guru Honorer Jangan Mogok Mengajar

CILEGON, SNOL Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Cilegon, Taufik menyatakan, pihaknya akan terus memperjuangkan para pengajar honorer K2 yang tidak lulus CPNS. Namun demikian, Taufik mengimbau agar para pengajar honorer tidak melakukan aksi mogok kerja.
Ia juga mengaku, selama ini pihaknya bersama-sama sudah memperjuangkan nasib pengajar honorer baik K1 maupun K2. “Kami sebagai pengurus PGRI Kota Cilegon jelas saja akan terus memperjuangkan teman-teman (guru tenaga honorer-red), agar mendapatkan posisi yang layak dalam menjalani profesinya sebagai tenaga pengajar. Kami tidak akan tinggal diam sampai semua mendapatkan posisi yang layak,” kata Taufik, Senin (24/2).
Berdasarkan data, di antara 568 K2 Cilegon yang mengikuti tes CPNS, 240 peserta diantaranya adalah pengajar honorer K2, namun disebutkan Taufik hanya 27 orang saja yang lolos tes K2 dari total 90 yang lulus dari bidang lain. “Kami sudah berkomunikasi dengan Bapak Walikota Cilegon dan Kepala BKD Kota Cilegon, namun jawabannya sama, tidak bisa menentukan karena keputusan kewenangan pusat,” kata Taufik.
Dalam situasi saat ini, Taufik mengimbau agar para tenaga pengajar honorer tidak terbawa emosi. Jikapun pengajar honorer K2 yang mengikuti aksi ke Jakarta pekan ini, Taufik tidak akan melarang. “Kalau mau berangkat ke Jakarta ya silahkan itu sebagai bentuk penyampaian hak berpendapat. Tapi jika sampai protes dengan berhenti mengajar saya rasa itu jangan. Saya juga mengimbau agar semua guru tidak mogok kerja. Karena bisa berdampak luas dan tidak baik. Nanti anak murid jadi terbengkalai karena persoalan ini,” kata Taufik, seraya menambahkan, bahwa pihaknya belum ada koordinasi dengan PGRI Provinsi Banten terkait isu yang beredar bahwa para guru akan mogok kerja sebagai bentuk protes.
Sementara, Forum Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Martin Al-Khosim menyatakan ada perubahan jadwal aksi, sedianya akan berlangsung pada 25 Februari menjadi 26 Februari. “Kami sudah mengadakan koordinasi dengan semua pihak. Para tenaga honorer juga semua ikut ke Jakarta,” kata Martin. Martin mengaku pihaknya telah mendapatkan dukungan dari PGRI Banten yang telah menyepakati akan menggelar protes dengan mogok mengajar. “Pernyataan itu sudah jelas ada, tapi kalau PGRI Kota Cilegon sepertinya belum ada sikap,” kata Martin. (mg-13/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.