Kadinkes Banten Mengaku Dicopot
SERANG,SNOL Pengakuan mengejutkan datang dari Djaja Buddy Suhardja, Senin (9/12). Dia mengaku sudah tidak menjabat lagi sebagai Kepala Dinkes Banten terhitung kemarin.
“Mulai hari ini (kemarin,red) saya sudah tidak lagi menjabat sebagai Kepala Dinkes Provinsi Banten),” kata Djadja, Senin (9/12). Djaja diberhentikan di tengah proses pemeriksaan alat kesehatan (Alkes) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Djaja sendiri enggan menjelaskan alasannya diberhentikan. Dia hanya menyebutkan kalau pemberhentiannya sudah merupakan keputusan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
“Semua itu sudah menjadi keputusan pimpinan, saya tidak bisa berbuat banyak. Dan siapa pengganti saya, saya tidak tahu semuanya diserahkan pada pimpinan,” ujarnya. Namun, Djaja mengakui pasca KPK meminta keterangan terkait kasus Alkes, dia menghadapi tekanan dari berbagai pihak. Bahkan dia sering dilaporkan kepada pimpinan tidak pernah masuk kantor.
“Harusnya saya pensiun tahun 2015 mendatang. Ya, mungkin ini resiko jabatan yang harus saya jalani,” terangnya. Djadja juga mengaku siap menghadapi persoalan hukum. Terlebih lagi dia diminta oleh KPK untuk tidak berbohong memberikan keterangan mengenai Alkes.
“Saya berulang kali diminta oleh KPK untuk tidak berbohong dalam memberikan keterangan mengenai Alkes. Dan sepanjang yang saya tahu soal pengadaan Alkes, saya sudah menyampaikan ke penyidik KPK,” tutupnya.
Sekda Provinsi Banten, Muhadi enggan menjawab saat dikonfirmasi soal pemberhentian Djadja. Dia meminta wartawan untuk mengkonfirmasi ke Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten Anwar Mas’ud.
Informasi yang beredar menyebutkan Aisten Daerah III Mohammad Yanur menjabat sebagai pelaksana tugas Kadinkes Banten. Namun ketika dikonfirmasi, Yanuar membantahnya.
“Belum ada pemecatan dan belum ada pengganti Kadinkes Banten,”pungkas Yanuar kemarin sekira pukul 19.00. (mg11/gatot)