Sambangi Suami, Airin Bawa Opor Ayam

Lebaran, Atut Tanpa Open House
PAMULANG, SNOL Seusai menunaikan Salat Idul Adha 1434 Hijriah, di Masjid Al Mujahidin, komplek kantor Walikota Tangerang Selatan, Selasa (15/10), Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjenguk suaminya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.
Airin yang mengenakan busana Muslim krem dan menggunakan jilbab kotak-kotak, menyambangi kantor pemberantasan korupsi itu sendiri. Airin tiba di KPK sekitar pukul 10.05 WIB. “Entar dibawain (opor ayam). Nanti ya, nanti ya,” ucapnya sambil memasuki Gedung KPK, Jakarta, Selasa (15/10).
Sebelumnya, untuk pertama kalinya Walikota Airin Rachmi Diany sholat Ied tidak didampingi suaminya Tubagas Chaeri Wardhana yang kini mendekam di Rutan KPK. Airin datang bersama anaknya untuk sholat bersama ribuan warga Tangsel. Sebelum melaksanakan salat Idul Fitri, ipar dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosyiah itu juga sempat memberikan sambutan didepan warga yang memenuhi Masjid Mujahidin. “Semoga kami bisa menjalankan ujian ini hingga selesai, serta diberikan ketabahan untuk menjalankan ujian ini,” ujar Airin.
Dalam kesempatan tersebutm Airin menyampaikan peringatan Idul Adha mengandung makna dan pesan moral pentingnya sikap pengorbanan dan keikhlasan dalam berbuat sesuatu. Tentu saja keyakinan itu harus dilandasi rasa takwa, sesuai dengan riwayat Nabi Ibrahim. “Dalam semangat Idul Adha mengandung makna mengajak umat agar mau dan rela melakukan pengorbanan untuk kepentingan yang lebih besar,” tuturnya.
Airin mengakui, upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik bukan pekerjaan mudah. Dalam prakteknya selalu ditemui tantangan dan hambatan. Namun hal tersebut harus diyakini, bila ada semangat mau bekerjasama pastinya cita-cita tersebut akan mampu diraih. “Alhamdulillah, meski pun masih dalam kondisi yang serba terbatas. Walaupun masih banyak kendala yang harus dihadapi, beberapa hasil pencapaian prestasi sudah bisa kita raih,” katanya.
Usai melaksanakan salat, Airin kemudian menyerahkan seekor sapi kurbannya ke panita masjid. Sapi tersebut, merupakan hasil sumbangsih pemerintah dan warga Kota Tangsel. “Ini hanya satu, lainnya ada sekitar seratus ekor kambing dan 43 ekor sapi, hasil sumbangsih gabungan pemerintah, warga, dan pihak swasta,” ujarnya.
Selain Airin, kemarin, Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang juga kakak kandung Tubagus Chaery Wardhana juga datang ke KPK. Ratu Tatu Chasanah yang mengenakan baju gamis berwarna putih dan jilbab hitam putih ini, tiba di kantor KPK sekitar pukul 10.30 WIB. Ia datang didampingi putranya dan dua orang pria.
Tak banyak pernyataan yang disampaikan oleh adik Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah itu. Ia langsung bergegas ke lobi kantor KPK untuk mendaftarkan diri sebagai pembesuk tahanan. “Jenguk Wawan,” kata Ratu Tatu.
Diketahui, Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan ditetapkan sebagai tersangka kasus suap. Ia diduga memberikan uang Rp1 miliar untuk Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar. Duit itu diberikan melalui advokat Susi Tur Andayani yang dikenal dekat dengan Akil. Diduga pemberian itu berkaitan dengan perkara sengketa pemilihan Bupati Lebak, Banten.
 
Atut Tanpa Open House
Setelah menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus suap Pilkada lebak di Komisi Pemberantasan korupsi, Jumat (11/10) lalu, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah masih irit berkomentar soal kasus yang membelit adik kandungnya Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan. Bahkan, Gubernur juga tak menggelar open house, kegiatan yang rutin ia lakukan setiap hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
Berdasarkan pantauan pada kegiatan shalat ied Idul Adha 1434 Hijriyah di Masjid Raya Al-Bantani, kemarin, Atut nampak hadir bersama anak sulungnya Andika Hazrumy dan menantunya Adde Rosi Choerunnisa. Atut yang datang sekitar pukul 06.30 WIB dengan mengenakan busana serba putih terlihat tidak terlalu bersemangat seperti biasanya.
Usai Salat Ied, Atut menyerahkan kurban berupa seekor sapi seberat 300 kilogram atas nama dirinya. Setelah itu, Atut beserta keluarga langsung berjejer untuk bersalaman dengan seluruh jamaah yang hadir termasuk para pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Banten. Akan tetapi, setelah bersalaman, Atut dan keluarga langsung bergegas meninggalkan masjid tanpa mengikuti kegiatan open house yang berlokasi di lantai dasar Masjid Raya Al-Bantani.
Atut yang biasanya mudah dimintai komentar oleh wartawan, juga terlihat belum mau bicara banyak soal kasus yang menjadi perhatian rakyat Banten dalam dua pecan terakhir itu. Saat ditemui usai melaksanakan shalat ied. Atut hanya mengucapkan terima kasih kepada sejumlah wartawan diatas kendaraan dinasnya. “Terima kasih yah, selamat Idul Adha,” kata Aut singkat diatas kendaraannya seraya melambaikan tangan dan senyuman ke sejumlah wawtawan.
Berbeda dengan Wakil Gubernur Banten, Rano Karno. Ia menjawab semua pertanyaan wartawan. “Saya tidak tahu, masalah yang saat ini dihadapi oleh Ibu Gubernur Banten,” kata Rano.
Ia menjelaskan, kasus dugaan suap Pilkada Lebak tengah ditangani KPK tidak ada hubungannya dengan Pemprov Banten. Sehingga, tidak berpengaruh apapun terhadap kinerja para pegawai Pemprov Banten dalam menjalankan roda pemerintahan. “Sebenarnya ini tidak ada konteks dengan pemerintahan. Kalau soal pilkada Lebak, ini juga nggak ada hubungannya. Tapi, kalaupun ini menjadi persoalan pribadi, barangkali soal pribadi yang tidak bisa saya komentari,” ungkap Rano.
Rano juga berharap, agar masyarakat dapat menerapkan asas praduga tak bersalah dengan tidak menghakimi orang lain. Ditanya terkait hubungannya dengan Atut, Rano menyatakan biasa-biasa saja. Menurutnya, kerapnya terlihat tidak bersama antara dirinya dengan Atut dalam suatu acara disebabkan jadwal pimpinan dari protokoler yang telah diatur. Ia menampik bahwa hal itu karena ada kesenggangan yang terjadi akibat isu yang berkembang. (pramita/deddy/bnn/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.