Banjir Kepung Tangerang, Total Persada Terendam 3 Meter

TANGERANG, SNOL Banjir mengepung Tangerang, Selasa (15/1). Hujan deras sejak dua hari terakhir ditambah meluapnya beberapa sungai serta kiriman air dari Bogor mengakibat sejumlah wilayah di Tangerang terendam air. Di Kota Tangerang, banjir melanda Kecamatan Periuk. Sekitar empat ribu rumah warga di terendam banjir.
“Dari hasil inventarisasi, ada empat ribu rumah yang digenangi banjir dengan jumlah korban sekitar 900 keluarga,” kata Camat Periuk, Engkos Jarkasih, di Tangerang, Selasa (15/1).
Banjir menggenangi sejumlah wilayah di Periuk. Seperti Kelurahan Gembor, Periuk, Gebang, dan Kelurahan Sangiang Jaya. Namun, banjir yang terjadi di perumahan Total Persada merupakan kategori paling parah yang mencapai tinggi hingga tiga meter. Sekitar 600 kepala keluarga dievakuasi. “Meningkatnya kiriman air dari Batu Belah Bogor membuat beberapa kali di Tangerang meluap sehingga menyebabkan genangan cukup tinggi di pemukiman warga,” ujar dia.
Banjir tiga meter yang merendam ratusan rumah di empat RW, Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Periuk menjadi banjir terparah selama lima tahun terakhir. Pemukiman di RT 08/07 paling parah terendam air, hingga setinggi atap rumah mereka. “Tidak bisa keluar ini, saya nunggu perahu karet yang lewat untuk ke pengungsian,” ucap Tarwinto, salah seorang warga yang masih tertahan di lantai dua rumahnya.
Tarwinto bersama warga lain, secara bergantian dievakuasi oleh petugas gabungan yang siaga. Bahkan ada beberapa petugas yang menggunakan tangga kayu untuk mengevakuasi korban banjir yang berada di lantai dua. Namun ada beberapa warga yang memang sengaja bertahan untuk menjaga harta benda mereka. “Nanti saja kalau malam kita ke posko,” ungkap Wahyu, warga yang memilih bertahan.
Tidak hanya RT 08/07 saja yang terkena luapan Kali Sabi, belasan RT lain di dua RW ikut terkena dampak yang sama. Seperti RT 07,08,09,10 di RW 07. Dan RT 01,02,03 di RW 08.
Dandim 05/06 Letkol Dani Wardana yang meninjau langsung lokasi mengatakan, pihaknya bersama Tagana, Pemadam Kebakaran, dan Dinas Sosial, mengerahkan enam perahu karet. “Perahu karet masih terus kita gunakan untuk evakuasi warga secara estafet,” ungkapnya.
Dani mengatakan, untuk menanggulangi belum tersedianya dapur umum, pihaknya sudah mempersiapkan 4 ribu nasi bungkus untuk makan siang. “Untuk pengungsian, warga kami arahkan mengungsi di SD Total Persada,” ujar Dani.
Ketua Satkorlak Siaga Banjir Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk penanggulangan. “Yang menjadi korban ada sekitar seribu orang atau 400 kepala keluarga,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Tangerang, dikatakan Arief, sudah menyiapkan dana penanggulangan bencana sebesar Rp 1,6 miliar untuk penanganan bencana banjir tahun ini. “Ya, dana tersebut untuk penanganan bencana, dikhawatirkan banjir ini adalah bencana lima tahunan,” ungkapnya.
Puskesmas Gembor sebagai sarana kesehatan terdekat dengan warga disiagakan untuk memantau kesehatan korban banjir. “Kami siagakan satu unit mobil ambulance, dan dari warga juga ada yang menyediakan. Seperti di RW 07 dan 08, total ada 3 unit ambulance,” ujar Hari Cahyadi, petugas Puskesmas Gembor.(mita/dedy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.