Bupati Telat, Warga Kaget
TELUK NAGA,SNOL Sidak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Tanjung Pasir, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang (4/1), benar-benar membuat kelimpungan sejumlah pihak. Tak terkecuali Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Bahkan, Bupati harus tergopoh-gopoh sambil berlari kecil menghampiri Presiden SBY yang tengah berjalan kaki menelusuri dermaga di Tangerang dalam kunjungan untuk menyerap aspirasi rakyat dan memberikan instruksi pada menteri langsung di lapangan.
Pengamatan wartawan, sekitar pukul 08.40 WIB, SBY yang mengenakan baju safari warna abu-abu mengelilingi perkampungan nelayan di Kampung Tanjung Pasir. Perkampungan itu padat dan kumuh. Gang-gang di kawasan itu sempit.
SBY dengan sabar dan bijaksana mendengarkan keluh kesah warga setempat yang mayoritas bekerja sebagai nelayan. “Ini banyak limbah di pinggir laut ini dari Kali Cisadane. Kayaknya dari pabrik di Tangerang, dibuang, muaranya ke sini,” curhat Anwar, seorang nelayan kepada SBY di tempat pengisian solar untuk nelayan.
SBY yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono pun sigap menindaklanjuti keluhan rakyatnya tersebut. “Pak Bupati mana?” tanya SBY. “Belum datang Pak, tetapi sudah dihubungi,” jawab Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha.
“Pak Dipo (Seskab Dipo Alam) mana?” tanya SBY lagi. “Ada, Pak,” jawab Dipo.
SBY lalu meminta agar keluhan tentang limbah ditindaklanjuti. “Tolong teruskan ini ke Bupati. Nelayan mengeluhkan pembuangan limbah dari pabrik. Nanti ikan menjauh dan saya ingin dilapori perkembangannya supaya ada perubahan,” kata SBY.
SBY beserta rombongan kemudian menuju dermaga. Tiba-tiba selang 10 menit kemudian, Bupati Tangerang Ismet Iskandar datang. Ia tampak bergegas dan berlari-lari kecil menyusul SBY yang sedang berjalan kaki menuju dermaga yang sempit, lebar sekitar 2 meter itu. “Bupati…..kasih jalan….kasih jalan!” kata personel Paspampres meminta agar warga yang menyemut mundur dan memberikan jalan.
Sang Bupati akhirnya tiba dan berhadapan dengan orang nomor satu di Republik Indonesia itu. “Maaf Pak, saya tidak tahu ada kunjungan Bapak,” kata Ismet yang mengenakan batik warna ungu.
SBY tidak marah dan justru maklum atas keterlambatan si Bupati ini. “Oh tidak apa-apa. Memang saya mendadak,” kata SBY sambil tersenyum dan merangkul sang Bupati. Mereka pun berbincang-bincang sambil berjalan kaki ke dermaga. “Tolong yang limbah ditangani,” kata SBY.
SBY memantau kondisi dermaga dan perahu nelayan. Di ujung dermaga, SBY dan Bu Ani serta Bupati duduk di kursi bambu dan berdialog dengan warga sekitar.
SBY didampingi juga oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo, Mendikbud M Nuh, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri PU Djoko Kirmanto, camat, lurah, dan kepala desa.
Kaget Disalami Presiden
Kunjungan mendadak Presiden SBY ke Tanjung Pasir juga membuat terkejut warga. Ketika turun dari mobil yang ditumpangi, SBY langsung menyalami seorang penduduk ibu rumah tangga depan kedai makanan. “Yah kaget, pak. Kok tiba-tiba ada Pak SBY datang nyalamin,” kata Raminah (44 tahun), warga Tanjung Pasir.
Menurut dia warga sekitar juga kaget karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya SBY akan hadir di kampung mereka. “Tadi lagi depan kedai sini, mau beli shampo, eh ada Pak SBY kok tiba-tiba muncul yah,” ujarnya lalu tertawa.
Saking kagetnya, Raminah mengaku tak percaya habis salaman sama SBY. “Senang gembira bisa cium tangan juga,” kata dia.
Aminah, warga kampung Pasir lainnya, mengatakan dirinya lagi mencuci baju ketika tetangga berteriak ada SBY. “Lagi nyuci baju, terus mau lihat Pak SBY,” kata dia.
Kehadiran SBY di kampung nelayan itu memang tidak diketahui pejabat dan warga setempat. Bahkan wartawan yang ikut dalam rombongan presiden tidak tahu jika SBY akan sidak di kampung nelayan itu. (dtc/jpnn)