Tilep Rp 12 Miliar, Kantor MLM GAB Digerudug Nasabah
TANGERANG,SNOL Ratusan nasabah dari berbagai wailayah di Jabodetabek mendatangi kantor Multi Level Marketing (MLM) Gradasi Anak Bangsa (GAB), yang beralamat di Ruko Puri Metropolitan, Kelurahan Petir Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang, Sabtu malam (26/5). Mereka meminta penjelasan nasib uang mereka yang diinvestasikan hingga senilai lebih dari Rp12 miliar.
Informasi yang dihimpun dari warga yang datang dari berbagai wilayah antara lain, Tangerang, Serang, dan Jakarta tersebut, sejak sejak beberapa bulan lalu telah menanamkan modalnya di MLM GAB mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta. Namun, uang yang ditanam tak jelas nasibnya. “Kami dijanjikan mendapat bagian keuntungan dari setiap minggu sesuai dengan uang yang ditanam. Misalnya, jika menginvestasikan Rp5 juta, maka setiap minggu mendapat keuntungan sekitar Rp500 ribu dan akan diberikan produk sarden atau alat kesehatan,” terang Mochammad (45).
Sayanganya, janji pihak perusahaan itu tak pernah dipenuhi sehingga warga merasa tertipu dan ingin meminta kembali uang yang sudah diinvestasikan. “Kami bahkan sempat mencari kantor pusat di Ketapang Jakarta Barat. Tapi kantornya tutup, sedangkan kami cari ke kantor cabang di Tangerang juga tutup,” jelasnya.
Serbuan warga ke MLM GAB, dan banyaknya warga yang datang ke lokasi terpaksa diamankan petugas gabungan dari Polsek Cipondoh, Polres Metro Tangerang dan Polda Metro Jaya, guna menghindari kejadian yang tak diinginkan. “Untuk mencegah kejadian yang tak diinginkan, Komisaris MLM yang bernama Hendra Gunawan terpaksa dievakuasi petugas dibawa ke Polda Metro Jaya,” kata Kompol Suyono, Kapolsek Cipondoh.
Dalam pengamanan itu, tak kurang sebanyak 50 aparat gabungan dari Polsek Cipondoh, Polres Metro Tangerang dan Polda Metro Jaya yang turut turun tangan. “Kami mengerahkan 50 anggota untuk mengevakuasi Hendra Gunanan,” jelas Suyono
Disinggung tentang penanganan selanjutnya, Suyono mengatakan, karena kebanyakan korban yang jadi nasabah MLM tersebut berasal dari berbagai wilayah, maka penanganannya dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. “Langsung ditangani Polda. Kami hanya membantu mengamankan lokasi saja. Untuk menjaga nasabah berbuat anarkis, petugas menjaga kantor ini siang malam dan memasang garis polisi,” tandasnya. (pane/jarkasih)