May Day, Buruh Minta Diliburkan

TANGERANG, SNOL Ribuan aliansi serikat buruh Tangerang Raya kembali melakukan unjuk rasa di kawasan industri Batuceper, Kamis (26/4). Aksi dilakukan untuk mempropagandakan agar buruh di kawasan industri tersebut melakukan aksi bersama pada peringatan Hari Buruh se-Dunia (May Day), 1 Mei mendatang.
Para buruh membagikan selebaran yang berisikan sejumlah tuntutan. Antara lain, meminta pemerintah menghapus sistem kerja kontrak atau out sourching, membatalkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM), tolak politik upah murah, dan turunkan harga kebutuhan pokok rakyat.
“Kita akan melakukan perlawanan terhadap kebijakan kapitalisme internasional yang telah menyengsarakan buruh Indonesia. Saat May Day  nanti, kami akan mendorong agar penerapan sistem-sistem kerja kontrak dihapuskan,” kata Poniman, Kordinasi Aliansi Serikat Buruh.
Penerapan sistem kerja kontrak merugikan para buruh karena selain mendapat upah murah, juga rentan terhadap pemutusan hubungan kerja sepihak. “Kami berharap pemerintah mengkaji kembali sistem tenaga kontrak ini, karena tidak memihak para buruh,” ujarnya.
Ajakan yang akan didengungkan pada para buruh se-Tangerang Raya sampai menjelang perayaan May Day juga agar pemerintah membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan menurunkan harga kebutuhan pokok. “Kami menolak jika harga BBM ditunda sementara karena kehidupan buruh semakin terpuruk,” tandasnya.
Para buruh juga menuntut para pengelola pabrik Tangerang Raya agar menjadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional. “Kami menyerukan dan mengajak semua kaum buruh di Tangerang Raya menghentikan aktifitas produksi dan libur bekerja untuk bersama-sama melakukan aksi turun ke jalan bersama jutaan buruh di seluruh Indonesia,” imbuh Poniman.(pane/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.