Indonesia Raih Medali Terbanyak, Tangerang Boyong Perak
Kiprah persepakbolaan di tanah air boleh saja melempem, tapi cobalah melirik prestasi para generasi bangsa di bidang sains. Indonesia patut diunggulkan dalam bidang tersebut. Salah satunya, prestasi gemilang yang ditorehkan para anak didik Surya Institute.
Pagi itu (24/4), Terminal 2E Bandara Soekarno Hatta penuh keharuan. Bukan karena menjemput sanak keluarga yang tengah berpulang ke Indonesia, melainkan menjemput 12 anak didik Surya Institute yang mewakili Indonesia ke ajang International Conference of Young Scientist (ICYS).
Ke dua belas anak bangsa itu, dua diantaranya adalah asal Tangerang, Shannon Canamara dari SMA Santa Laurensia dengan medali peraknya. Dan Eugenius Kevin dari SMP Pelangi Kasih.
Keberhasilan mereka semua tidak akan lepas dari campur tangan dinginnya guru hebat dari Surya Institute, Fyailendra Harahap. Pria ini menjadi ketua rombongan yang mendidik sekaligus mendampingi perwakilan Indonesia ke Nijmegen, Belanda pada 16 hingga 23 April kemarin. “Kami bukan negara Asia satu-satunya yang turut serta, namun kamilah yang berhasil memborong banyak medali,” ujar Lendra.
Pada ajang olimpiade Fisika, Matematika, dan Ilmu Komputer, dan Ekologi taraf Internasional ke-18, Indonesia berhasil menjadi negara Asia pemegang medali terbanyak.
Dan gelar tersebut tetap dipertahankan pada ICYS tahun ini. Dikatakan Lendra, tahun ini Indonesia menunjukkan kepiawaiannya. Terbukti dengan memborong satu medali emas di bidang life sciences, dua medali perak di bidang aplikasi fisika dan ekologi. “Sisanya dua medali perunggu. Masing-masing dua untuk ekologi dan dua untuk life sciences,” ujar Lendra.
Pada kompetisi itu juga, Indonesia mendapat empat penghargaan khusus atau special award di bidang matematika dan ilmu komputer.
Dari daerah Tangerang sendiri, mengirimkan dua anak terbaiknya untuk maju ke ajang internasional itu. Dan pengiriman anak berbakat di bidang sains itu, tidaklah sembarang.
Menurut Lendra, ada tahapan yang sengit atau ketat yang harus dilalui peserta ICYS di regional untuk maju ke jenjang nasional dan internasional. “Untuk regional, kami Surya Institute bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat,” jelasnya.
Hingga tahun ini saja, ada lima wilayah di Indonesia yang sudah bekerjasama dengan Surya Institute. Seperti daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Papua. “Seleksinya pun tidak main-main, kami sudah melakukannya dari Januari kemarin,” kata Lendra.
Dan akhirnya, terpilihlah anak bangsa yang maju ke ajang internasional. seleksi seperti ini, ujarnya, tidak akan berhenti sampai sini. Karena masih banyak olimpiade berskala internasional yang akan diikuti lagi oleh anak terbaik dari Indonesia.(mita/susilo)